BEBERAPA bangunan masih tampak berdiri kokoh walau terus dimakan usia.
Salatiga merupakan sebuah kota tua yang punya nilai sejarah. Di sana banyak terdapat bangunan peninggalan kolonial Belanda. Pun banyak dokumentasi era kolonial yang menggambarkan suasana Salatiga waktu itu.
Berbagai foto jadul warisan kolonial terpampang di papan Cafe Hening area kantor Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Salatiga. Beberapa postingan terlihat membandingkan foto jadul suasana jalanan di Salatiga dengan kondisinya saat ini.
Lalu seperti apa perbandingannya? Apakah kondisinya sudah banyak berubah? Atau ada hal-hal yang masih sama seiring berjalannya waktu?
Baca Juga:Kebakaran Kompleks Pertokoan Eks Hasil Pasar Raya 1 Salatiga Diduga Korsleting, 4 Kios di Blok A24-A27 LudesBPS Catat Indonesia Masih Impor dari Israel Juni 2024, Berikut Data Jenis Barang dan Perkembangan Nilainya
Dalam sebuah foto, tampak suasana tempo dulu jalan Pemuda dan jalan Diponegoro di Kota Salatiga. Sejumlah bangunan berdiri dalam foto tersebut. Selain itu jalanan belum penuh kendaraan dan kondisinya yang belum diaspal.
Foto lama Masjid Kauman, Kerkhof-Kantor Kelurahan tampak berdiri megah. Gerbang itu bercat putih, Kantor Perhutani, SMP Negeri 2 Kota Salatiga dulu bernama Kweekschool voor Inl: Onderwuzeressen, Gereja Paulus Muki, Rumah Dinas Planologi, Rumah Dinas Walikota, Bank Jateng dan suasana terpampang dalam foto itu masih berdiri hingga sekarang. Menunjukkan betapa tuanya usia bangunan tersebut.
Dari perbandingan tersebut terlihat bahwa kondisi persimpangan itu telah banyak berubah. Pinggir persimpangan itu masih banyak terdapat pohon rindang.
Persimpangan itu tampak masih lengang. Berbeda dengan masa kini di mana pemandangan itu menjadi tempat berhenti kendaraan.
“Sangat menarik, karena disini ada pameran foto kota Salatiga dari tempo dulu sampai foto sekarang. Ini bisa menampung kreativitas warga kota Salatiga,” ujar alumni Universitas Kristen Wacana (UKSW) Prodi Ilmu Hukum angkatan 1989, Tjandra Widyanta,SH di kantor Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Salatiga, Senin (12/8).
Menurutnya pameran foto ini sangat positif, kreativitas akan berkesenian dan berkarya akan terus ada. Sehingga masyarakat bisa tahu dan mempunyai rasa bangga terhadap kota Salatiga sebagai kota kelahiran.
Ada yang menarik dari sebidang bangunan dengan sebutan Kafe Hening. Kafe Hening Salatiga adalah bentuk aktualisasi dari kelas literasi dalam program transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial (TPBIS) yang digawangi Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Salatiga.