SETELAH kematian Ismail Haniyeh dalam pembunuhan di Teheran, Iran, pada 31 Juli 2024, Hamas mengatasi kekosongan kepemimpinan dengan mengangkat Yahya Sinwar.
Meskipun Yahya Sinwar kini dikenal sebagai pemimpin utama, beberapa tokoh kunci lainnya juga memainkan peranan penting dalam struktur dan strategi organisasi ini.
Berikut adalah profil para pemimpin utama Hamas yang kini memegang peranan penting dalam organisasi perlawanan Palestina terhadap agresi Israel tersebut.
Yahya Sinwar
Baca Juga:Kebakaran Kompleks Pertokoan Eks Hasil Pasar Raya 1 Salatiga Diduga Korsleting, 4 Kios di Blok A24-A27 LudesBPS Catat Indonesia Masih Impor dari Israel Juni 2024, Berikut Data Jenis Barang dan Perkembangan Nilainya
Yahya Sinwar adalah pemimpin Hamas yang baru ditunjuk setelah pembunuhan Ismail Haniyeh. Lahir pada 29 Oktober 1962, Sinwar dikenal sebagai figur keras dan berpengaruh dalam Hamas.
Dikutip dari BBC, Sinwar adalah pendiri layanan keamanan internal Hamas, Majd, dan menjadi tokoh kunci dalam perencanaan serangan 7 Oktober yang menghancurkan Israel.
Sinwar juga bertanggung jawab dalam strategi pertempuran Hamas dan saat ini terlibat dalam perundingan gencatan senjata serta pertukaran tahanan dengan Israel. Meski kini berada dalam pelarian, Sinwar tetap menjadi salah satu target utama Israel.
Sinwar dikenal sebagai “penyembelih Khan Younis” dan memiliki reputasi kuat di kalangan Palestina sebagai pemimpin yang tidak kompromi.
Mohammed Deif
Mohammed Deif, adalah salah satu pemimpin terpenting Hamas. Ia dijuluki The Mastermind oleh Palestina dan “The Cat with Nine Lives” oleh Israel karena kemampuannya menghindari berbagai upaya pembunuhan yang dilakukan Israel.
Dia terlibat dalam perencanaan serangan besar-besaran dan pembangunan jaringan terowongan yang memungkinkan pejuang Hamas menyerang Israel. Deif juga dikenal sebagai perancang serangan bus yang menewaskan puluhan warga Israel pada 1996.
Meski Israel telah berusaha membunuhnya beberapa kali, Deif berhasil bertahan hidup meskipun kehilangan satu mata dan bagian tubuh lainnya.
Marwan Issa
Baca Juga:Demonstrasi Besar Mahasiswa di Bangladesh Berujung Kerusuhan, Ini Penyebab dan Jumlah KorbanKomnas HAM Terjun Langsung Tangani Kasus Kematian Wartawan TribrataTV di Karo
Marwan Issa, wakil komandan utama Brigadir Izz al-Din al-Qassam, adalah salah satu pemimpin kunci dalam Hamas setelah kematian Haniyeh. Menurut Reuters, ia dikenal sebagai “The Shadow Man” dan merupakan tangan kanan Mohammed Deif.
Issa terlibat dalam perencanaan serangan terhadap Israel, termasuk serangan 7 Oktober. Meskipun ada laporan mengenai kematiannya dalam serangan udara Israel pada Maret 2024, statusnya masih belum dikonfirmasi secara resmi. Issa telah mengalami beberapa upaya pembunuhan dan terlibat dalam berbagai konflik dengan Israel sejak intifada pertama.