DUA sumber intelijen Eropa mengatakan puluhan personel militer Rusia saat ini sedang menjalani pelatihan di Iran untuk menggunakan sistem rudal balistik Fath-360. Teheran diperkirakan akan segera mengirim ratusan rudal berpemandu satelit ke Rusia yang akan digunakan untuk perang di Ukraina.
Perwakilan Kementerian Pertahanan Rusia diyakini telah meneken kontrak dengan pejabat Iran terkait sistem rudal Fath-360 dan sistem rudal balistik lainnya yang diproduksi oleh Organisasi Industri Dirgantara Iran, Ababil.
Menurut dua pejabat intelijen, kesepakatan itu ditandatangani pada 13 Desember 2023 di Teheran, Iran. Kedua narasumber berbicara dengan syarat tidak diungkap identitasnya karena membahas masalah sensitif.
Baca Juga:Kebakaran Kompleks Pertokoan Eks Hasil Pasar Raya 1 Salatiga Diduga Korsleting, 4 Kios di Blok A24-A27 LudesBPS Catat Indonesia Masih Impor dari Israel Juni 2024, Berikut Data Jenis Barang dan Perkembangan Nilainya
Mengacu pada sejumlah sumber intelijen, pejabat tersebut mengungkapkan bahwa personel Rusia mengunjungi ke Iran untuk mempelajari pengoperasian sistem pertahanan Fath-360. Sistem itu mampu meluncurkan rudal hingga mencapai maksimum 120 km dan hulu ledak seberat 150 kg. Salah satu sumber menambahkan bahwa ‘satu-satunya langkah selanjutnya yang mungkin’ setelah pelatihan adalah pengiriman rudal tersebut ke Rusia
Meski Moskow sudah memiliki rudal balistiknya sendiri, pasokan Fath-360 dapat memungkinkan Rusia untuk memanfaatkan lebih banyak persenjataannya untuk target di luar garis depan, sementara hulu ledak dari Iran digunakan untuk target jarak dekat, menurut seorang pakar militer.
Seorang juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS mengatakan Amerika Serikat dan para sekutu Pakta Pertahanan Atlantik Utara (North Alliance Treaty Organization/NATO) serta mitra G7 “siap untuk memberikan respons yang cepat dan keras jika Iran melanjutkan transfer tersebut.”
“Transfer senjata itu akan menjadi peningkatan dramatis dalam dukungan Iran terhadap perang agresi Rusia di Ukraina,” kata juru bicara tersebut. “Gedung Putih telah berulang kali memperingatkan tentang kemitraan keamanan yang semakin dalam antara Rusia dan Iran sejak dimulainya invasi besar-besaran Rusia ke Ukraina.”
Kementerian Pertahanan Rusia tidak menanggapi permintaan komentar.
Misi tetap Iran untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Republik Islam telah menjalin kemitraan strategis jangka panjang dengan Rusia di berbagai bidang, termasuk kerja sama militer.