SERANGAN udara Israel terhadap para pengungsi yang berlindung di sekolah Al-Taba’een, Gaza menewaskan lebih dari 100 orang.
Aksi pembantaian terhadap sipil Palestina tersebut mendapat kecaman keras dari pemerintah Indonesia.
Dalam sebuah unggahan di platform X, Kementerian Luar Negeri RI mengutuk kekerasan tiada henti yang dilakukan Israel di Jalur Gaza.
Baca Juga:Kebakaran Kompleks Pertokoan Eks Hasil Pasar Raya 1 Salatiga Diduga Korsleting, 4 Kios di Blok A24-A27 LudesBPS Catat Indonesia Masih Impor dari Israel Juni 2024, Berikut Data Jenis Barang dan Perkembangan Nilainya
“Indonesia mengutuk keras pembantaian lebih dari 100 warga Palestina di Sekolah Al-Taba’een di Gaza oleh Israel pada 10 Agustus 2024,” isi cuitan Kemlu RI yang dilihat redaksi pada Minggu (11/8).
Melihat banyaknya korban yang tewas selama perang sepuluh bulan terakhir, Indonesia mendesak Dewan Keamanan PBB untuk segera melakukan investigasi menyeluruh dan memastikan Israel bertanggung jawab.
“Israel harus bertanggung jawab atas semua kejahatan tersebut. Segala bentuk impunitas harus dihentikan,” tegas Kemlu RI.
Selain itu, Indonesia juga menyerukan dunia internasional bersatu menghentikan kejahatan kemanusiaan dan genosida yg dilakukan oleh Israel.
Laporan Kantor Berita Palestina Wafa menyebut serangan di sekolah Al-Taba’een terjadi saat para pengungsi menunaikan ibadah salat subuh di hari Sabtu (10/8).
“Pesawat militer Israel menargetkan sekolah tersebut saat para jamaah sedang melaksanakan salat subuh,” ungkap Wafa.
Dalam sebuah pernyataan, militer Israel mengaku menyerang sekolah itu karena yakin bahwa itu merupakan tempat para komandan dan operator Hamas bersembunyi.
Baca Juga:Demonstrasi Besar Mahasiswa di Bangladesh Berujung Kerusuhan, Ini Penyebab dan Jumlah KorbanKomnas HAM Terjun Langsung Tangani Kasus Kematian Wartawan TribrataTV di Karo
Mereka juga mengaku telah melakukan mengambil langkah-langkah untuk mengurangi risiko melukai warga sipil, termasuk penggunaan amunisi presisi, pengawasan udara, dan informasi intelijen.
Kendati demikian militer Israel belum memberikan respon terkait ratusan pengungsi yang tewas akibat serangan udara tersebut. (*)