SETIAP orang yang ada di Kabupaten Indramayu idealnya mengonsumi ikan sebanyak 62,5 kilogram per tahun. Besaran porsi tersebut dapat mencegah kekurangan gizi pada anak yang bisa menyebabkan stunting atau gagal tumbuh.
Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan (Diskanla) Kabupaten Indramayu Edi Umaedi ketika berlangsung kegiatan Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan) di halaman Kecamatan Kandanghaur beberapa waktu lalu.
Menurut Edi Umaedi, dengan konsumsi ikan per tahun 62,5 kilogram maka akan memenuhi kandungan gizi yang diperlukan bagi pertumbuhan tubuh. Dengan pemenuhan gizi tersebut menjadi langkah intervensi yang nyata untuk penurunan stunting di Kabupaten Indramayu.
Baca Juga:Kebakaran Kompleks Pertokoan Eks Hasil Pasar Raya 1 Salatiga Diduga Korsleting, 4 Kios di Blok A24-A27 LudesBPS Catat Indonesia Masih Impor dari Israel Juni 2024, Berikut Data Jenis Barang dan Perkembangan Nilainya
“Jumlah ini masih surplus dari jumlah produksi perikanan di Kabupaten Indramayu,” kata Edi Umaedi yang memastikan jumlah tersebut bisa dipenuhi dari pelaku usaha perikanan lokal di Kabupaten Indramayu sendiri
Sementara Bupati Indramayu Nina Agustina mengatakan, Gemarikan ini merupakan upaya konkret dalam penurunan stunting dan mencegah stunting baru di Kabupaten Indramayu. Pencegahan stunting baru diawali dari pemahaman bahwa anak yang sehat lahir dari ibu yang sehat.
“Para anak-anak dan remaja yang masih pelajar ini harus memahami dengan pentingnya asupan gizi dimulai sejak anak-anak,” kata Nina Agustina. Dengan hasil perikanan tangkap dan budidaya yang sangat melimpah, maka ini harus menjadi andalan dalam penurunan stunting di Kabupaten Indramayu.
Pada kegiatan Gemarikan tersebut ditandai dengan pembagian hasil olahan makanan ikan kepada para pelajar yang hadir serta diberikan materi edukasi tentang pemenuhan gizi. Selain itu diadakan pula kegiatan layanan administrasi kependudukan (adminduk) perpustakaan keliling, dan pembagian sepatu dari Gerakan Sedekah Sepatu. (Diskominfo Indramayu)