“Perkenaan luka tembaknya pada bagian mana belum diketahui,” ujar dia.
Menurut Bayu, saat dilakukan dievakuasi, pilot Glen Malcolm berada di dalam kokpit helikopter. Namun Kombes Bayu menerangkan, dari identifikasi fisik, jenazah Glen Malcolm tidak dalam kondisi terbakar.
“Yang terbakar hanya bagian belakang pada kursi belakang helikopter, sedangkan untuk kursi pada bagian kokpit tidak terbakar,” ujar Bayu.
Baca Juga:Kebakaran Kompleks Pertokoan Eks Hasil Pasar Raya 1 Salatiga Diduga Korsleting, 4 Kios di Blok A24-A27 LudesBPS Catat Indonesia Masih Impor dari Israel Juni 2024, Berikut Data Jenis Barang dan Perkembangan Nilainya
Pada Senin, OPM melakukan penyanderaan dan pembunuhan terhadap pilot Helikopter milik PT. Intan Angkasa Air Service, Mr. Glen Malcolm Conning (50) berkebangsaan Selandia Baru. Kepala Operasi Damai Cartenz 2024 Brigjen Pol. Faizal Ramadhani dalam siaran pers yang diterima di Jayapura, Senin, mengatakan organisasi yang berseberangan dengan paham NKRI tersebut juga membakar helikopter jenis IWN, MD.500 ER PK di Distrik Alama, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah pada pukul 10:00 WIT.
“Benar telah terjadi penyanderaan dan pembunuhan yang dilakukan oleh OPM terhadap Mr. Glen Malcolm Conning yang merupakan pilot helikopter milik PT. Intan Angkasa Air Service,” kata Faizal.
Menurut Faizal, kejadian itu terjadi saat helikopter tiba di Distrik Alama Kabupaten Mimika dengan membawa empat penumpang yakni dua orang tenaga kesehatan dan satu bayi serta satu anak dari Bandara Moses Kilangin Timika tujuan Distrik Alama. Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz Kombes Pol. Bayu Suseno mengatakan informasi yang diterima oleh saksi berinisial D menjelaskan pada saat helikopter tiba di Distrik Alamanpara penumpang dan pilot langsung dihadang oleh OPM.
“Dan saat itu juga pilot Mr. Glen Malcolm Conning langsung dibunuh oleh OPM,” katanya.
Faizal menjelaskan kejadian berawal sekitar pukul 09:30 WIT Helikopter Jenis IWN, MD.500 ER PK, milik PT. Intan Angkasa Air Service dengan pilot Mr. Glen Malcolm Conning membawa empat penumpang terbang dari bandara Mosez Kilangin Timika menuju Distrik Alama, Kabupaten Mimika.
Sesampainya di Distrik Alama kemudian OPM mencegat menggunakan senjata api selanjutnya pilot dan penumpang diturunkan dari helikopter dan dikumpulkan di lapangan.
“Setelah itu OPM langsung melakukan pembunuhan terhadap pilot dan jenazahnya dibawa ke helikopter kemudian dibakar bersamaan dengan helikopter,” ujarnya.