IRAN menangkap puluhan orang yang diduga terkait pembunuhan Kepala Kantor Politik Hamas, Ismail Haniyeh. Mengutip dua sumber yang mengetahui investigasi tersebut, laporan New York Times mengatakan para perwira intelijen senior, pejabat militer, dan staf pekerja di wisma tamu yang dikelola militer di Teheran, tempat Haniyeh dibunuh telah ditahan.
Unit intelijen khusus Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran telah mengambil alih penyelidikan tersebut, menurut sumber New York Times. Pembunuhan itu merupakan pukulan telak bagi aparat keamanan Iran dan menunjukkan adanya penetrasi intelijen asing di wilayah Republik Islam, kata para analis.
Para ahli menambahkan bahwa pembunuhan Ismail Haniyeh itu merupakan pesan bagi Iran dan sekutu serta kelompok proksinya bahwa mereka masih bisa dijangkau oleh Israel, bahkan di Teheran.
Baca Juga:Kebakaran Kompleks Pertokoan Eks Hasil Pasar Raya 1 Salatiga Diduga Korsleting, 4 Kios di Blok A24-A27 LudesBPS Catat Indonesia Masih Impor dari Israel Juni 2024, Berikut Data Jenis Barang dan Perkembangan Nilainya
Israel belum mengklaim bertanggung jawab atas pembunuhan Haniyeh. Para pejabat AS mengatakan bahwa mereka tidak terlibat. Pasukan Israel diduga berada di balik pembunuhan itu.
Beberapa laporan, termasuk dari Hamas dan media Iran, menyatakan bahwa Haniyeh tewas akibat serangan rudal. Laporan lain menyatakan bahwa sebuah bom yang diselundupkan ke fasilitas aman tersebut menyebabkan kematiannya.
Ismail Haniyeh telah memimpin Hamas. Ia berada di Teheran untuk menghadiri pelantikan presiden baru Iran.
Menurut laporan New York Times, setelah serangan itu pejabat Iran menggerebek kompleks wisma tamu yang merupakan milik IRGC. Iran menempatkan anggota staf dalam karantina, menangkap beberapa orang dan menyita semua perangkat elektronik termasuk telepon pribadi.
Haniyeh dilaporkan sering mengunjungi wisma tamu tersebut dan sering menggunakan kamar yang sama selama kunjungannya ke Teheran.
Di wisma tamu tersebut, rekaman CCTV dipindai secara menyeluruh, daftar tamu diperiksa dan dilakukan pemeriksaan harian terhadap personel. Menurut New York Times, mereka beroperasi berdasarkan keyakinan bahwa anggota Mossad Israel yang terlibat dalam pembunuhan itu masih berada di negara tersebut.
Kelompok penyelidik lainnya dilaporkan sedang memeriksa rekaman dari bandara internasional dan domestik Iran, memindai daftar kedatangan dan keberangkatan serta rekaman CCTV.
Baca Juga:Demonstrasi Besar Mahasiswa di Bangladesh Berujung Kerusuhan, Ini Penyebab dan Jumlah KorbanKomnas HAM Terjun Langsung Tangani Kasus Kematian Wartawan TribrataTV di Karo
Seorang anggota IRGC mengatakan kepada bahwa protokol keamanan telah berubah, personel keamanan yang menjaga pejabat senior telah ditukar, dan peralatan elektronik seperti telepon juga telah diganti. (*)