Aldi Renaldi mengaku dirinya ditangkap bersama 7 orang lainnya, termasuk Saka Tatal dan Eka Sandi. Penangkapan Aldi Renaldi berlangsung di depan SMP 11 Kalitanjung, Cirebon.
Aldi menyebut saat ditangkap dirinya sedang membeli bensin bersama Saka. Ia mengatakan ada Iptu Rudiana, di antara tiga petugas polisi yang menangkap mereka.
Rudiana sendiri sebelumnya sempat membantah ikut serta dalam penangkapan dan pemeriksaan para terpidana. Ia mengaku hanya ikut mengamankan para tersangka dan tidak melakukan penyiksaan.
Mengaku disiksa sebelum sampai di kantor polisi
Baca Juga:Kebakaran Kompleks Pertokoan Eks Hasil Pasar Raya 1 Salatiga Diduga Korsleting, 4 Kios di Blok A24-A27 LudesBPS Catat Indonesia Masih Impor dari Israel Juni 2024, Berikut Data Jenis Barang dan Perkembangan Nilainya
Melalui kesaksiannya, Aldi mengaku telah disiksa sebelum sampai di kantor polisi. Saat sampai di lokasi penangkapan, Aldi mengaku melihat sang kakak, Eka Sandi dipukuli para polisi di bagasi mobil yang berhenti di depan SMP 11 Kalitanjung.
Ia juga mengungkapkan saat motornya berhenti di dekat lokasi tersebut, ia dan Saka langsung ditampar oleh Iptu Rudiana.
“Saya motor itu mati (dimatikan) dan langsung dipegang, langsung digampleng (ditempeleng) di situ,” katanya.
Setelah mendapat pemukulan, ia dan Saka diseret masuk ke mobil polisi bersama terpidana lainnya. Selama di mobil ia mengaku semua orang masih mendapat siksaan, seperti dipukul dan dijambak.
Mengaku dipukul, disetrum, dan disuruh minum air kencing
Aldi menyampaikan bahwa penyiksaan paling berat terjadi di Kantor Polisi. Ia menyatakan bahwa setiap orang yang ditangkap bersamanya disiksa dengan cara dipukul, diinjak, disetrum, hingga disuruh minum air kencing.
“Iya saya di situ sama disiksa, Pak. Saya minum (air kencing) satu gelas. Saka satu gelas, semua satu gelas,” katanya sembari terisak.
Aldi menyebut bahwa penyiksaan yang ia alami berlangsung selama 24 jam non-stop, dari sore hingga sore lagi. Ia mengatakan seluruh terpidana juga dipukul di bagian kepala menggunakan gembok, mata dioles balsem, dan wajah disundut rokok oleh polisi.
Baca Juga:Demonstrasi Besar Mahasiswa di Bangladesh Berujung Kerusuhan, Ini Penyebab dan Jumlah KorbanKomnas HAM Terjun Langsung Tangani Kasus Kematian Wartawan TribrataTV di Karo
Aldi mengatakan bahwa Iptu Rudiana juga ikut melakukan pemukulan di ruang Kanit Polres Kota Cirebon.
Menyebut para terpidana dipaksa mengaku
Menurut Aldi penyiksaan yang dilakukan oleh petugas polisi saat itu dilakukan untuk membuat mereka mengaku. Aldi yang saat itu mengaku dirinya tak tahu apa-apa terus disiksa karena menjawab “tidak tahu”.