Sarekat Islam cabang Salatiga (yang kemudian berubah menjadi Sarekat Rakyat Salatiga) dibarengi dengan penerbitan surat kabar oleh para aktivis pergerakan di Salatiga berusaha mengobarkan semangat nasionalisme di Salatiga.
Ada banyak tempat peninggalan kolonial dan tokoh-tokoh terkenal yang menancapkan jejak di kota ini. Selain Hartini, salah seorang istri bung Karno dan Joko Tingkir atau Sultan Hadiwijaya, Salatiga pernah menjadi tempat tinggal beberapa tokoh terkenal, diantaranya:
- Oei Tiong Ham, raja gula dari Semarang yang memiliki villa yang kini menjadi Puri Makutharama (rumah dinas Komandan Korem 073).
- Kwik Djoeng Eng, pengusaha Tionghoa asal Taiwan pemilik istana Kwik Djoeng Eng (saat ini menjadi rumah khalwat Roncalli).
- Brigjen Soeharto (mantan Presiden RI) tinggal di Puri Makutharama waktu menjabat Komandan Resimen Salatiga tahun 1961.
- RA Kardinah, adik kandung RA Kartini yang tinggal di tahun 1930 di Toentangscheweg No. 50 (sekarang kampus UKSW jalan Diponegoro). Kardinah merupakan Bumiputera pertama yang tinggal di kawasan elit tersebut.
- Nitisemito, raja kretek dari Kudus, pernah tinggal di rumah di seberang wisma BCA kini
- Arthur Rimbaud, pujangga besar Prancis ini pernah berdiam di rumah dinas walikota Salatiga tanggal 2 hingga 15 Agustus 1876.
Salah satu penghormatan atas pengabdian pahlawan, dibangunlah sebuah monumen atau patung pahlawan dari Salatiga, tepatnya di Lapangan Pancasila. Lapangan Pancasila Salatiga, adalah Pusat Kota Salatiga.
Baca Juga:Kebakaran Kompleks Pertokoan Eks Hasil Pasar Raya 1 Salatiga Diduga Korsleting, 4 Kios di Blok A24-A27 LudesBPS Catat Indonesia Masih Impor dari Israel Juni 2024, Berikut Data Jenis Barang dan Perkembangan Nilainya
Sayang, nampaknya tidak banyak warga Salatiga yang mengetahui bila patung yang berada di Bundaran Lapangan Pancasila adalah para pahlawan nasional yang berasal dari Salatiga. Ketiga pahlawan tersebut adalah sosok dari Brigjen Sudiarto, Laksamana Madya Yosaphat Soedarso dan Marsekal Muda Agustinus Adisucipto (dalam ejaan lama, namanya ditulis Adisutjipto).
Melansir laman Pemerintah Kota Salatiga, revitalisasi Alun-alun Pancasila diresmikan pada tanggal 17 Januari 2020 oleh Wali Kota Salatiga, Yuliyanto.
Peresmian ini juga berbarengan dengan peresmian Kantor Dinas Lingkungan Hidup dan Taman Sidomukti Salatiga.
Pembangunan taman pada tiap kecamatan di Salatiga merupakan upaya untuk mewujudkan visi dan misi Kota Salatiga.
Pemerintah menargetkan ruang terbuka hijau sebanyak 30% dari luas wilayah Salatiga dengan adanya taman dan stadion di tiap daerah.