“Kami jelaskan, bahwa proses air ada dua sumber yang sekarang siap, yaitu yang dari Bendungan Sepaku Semoi yang disebut air baku dan Intake Sepaku,” kata Ketua Satgas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN, Danis H. Sumadilaga dikutip dari Antara.
Bendungan Sepaku Semoi yang berjarak sekitar 25 kilometer dari kawasan IKN, kata Danis, memiliki kapasitas 2.500 liter per detik, sedangkan di Intake Sepaku berjarak 15,8 kilometer dari IKN berkapasitas 3.000 liter per detik.
Pada tahap awal rencana induk pembangunan IKN 2022-2024, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mulai memanfaatkan air baku Intake Sepaku berkapasitas 300 liter per detik atau setara 10 persen dari kapasitas yang tersedia.
Baca Juga:BPS Catat Indonesia Masih Impor dari Israel Juni 2024, Berikut Data Jenis Barang dan Perkembangan NilainyaDemonstrasi Besar Mahasiswa di Bangladesh Berujung Kerusuhan, Ini Penyebab dan Jumlah Korban
Air baku tersebut saat ini dikelola menggunakan sistem portable water yang memungkinkan pemurnian air hingga bisa diminum langsung dari keran.
Danis memproyeksikan, akan terjadi pertumbuhan populasi di kawasan IKN dalam 10 tahun ke depan, sehingga kebutuhan air baku dari Intake Sepaku dan Bendungan Sepaku Semoi akan terus dikembangkan secara bertahap.
“Nanti kita tambah lagi fasilitas pengolahan dari Bendungan Sepaku Semoi 350 liter per detik, sehingga nanti ini akan cukup sampai 10 tahun seiring dengan tumbuhnya penghuni IKN,” katanya. (*)