“Bukan berarti kami ingin mengadu atau membenturkan, sama sekali tidak,” kata dia.
Sekretaris Jenderal DPP PDIP, Hasto Kristiyanto, mengatakan, partainya memang akan memprioritaskan mengusung kader internal pada Pilkada Jateng 2024. Bukan tidak mungkin, Andika berpeluang untuk dicalonkan karena elektabilitas cukup tinggi, meskipun belum bergerak di lapangan.
Akan tetapi, Hasto menegaskan bahwa keputusan final mengenai pencalonan Andika tetap harus menunggu keputusan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri. “Tapi nanti Ibu Mega yang akan memutuskan karena ada yang mengusulkan Pak Andika juga untuk di Jakarta,” kata Hasto dalam keterangan resmi.
Baca Juga:BPS Catat Indonesia Masih Impor dari Israel Juni 2024, Berikut Data Jenis Barang dan Perkembangan NilainyaDemonstrasi Besar Mahasiswa di Bangladesh Berujung Kerusuhan, Ini Penyebab dan Jumlah Korban
Justru yang jadi sorotan terjadi pada hari ini adalah kemunculan nama Andika dan kenapa PDIP ingin mengusungnya? Bahkan nama Andika belum masuk bursa survei Pilgub Jateng.
Artinya kita belum bisa mengukur kekuatan Andika untuk bertarung di Pilgub Jateng. Kendati begitu, PDIP dinilai memiliki pengalaman panjang terkait ini. Di Pilgub Jateng 2013, PDIP justru mengusung Ganjar Pranowo untuk melawan petahana Bibit Waluyo. Saat itu popularitas Bibit 77 persen, sangat jauh di atas Ganjar yang hanya 6,3 peesen.
Tapi PDIP mampu mengubahnya dalam beberapa bulan. Ganjar diantarkan menjadi Gubernur Jawa Tengah dua periode. Apakah kisah itu dapat terulang jika PDIP mengusung Andika Perkasa?
Yang pasti PDIP akan berusaha keras untuk memastikan itu. Jawa Tengah adalah kandang banteng. Sejak 1998, pemenang Pilgub Jateng selalu kader PDIP. Artinya, ada harga diri di sana.
Di sisi lainnya, jika KIM lebih kuat kepada Luthfi, tentu ini akan mengubah konstelasi politik PDIP. Apakah kemudian partai berlogo banteng moncong putih itu tetap mencalonkan Andika atau Bambang Pacul. Mengingat, nama Bambang Pacul beberapa kali masuk dalam radar survei.
Pilihan PDIP Bambang Pacul atau Andika Prakasa tentu ada kekuatan politik yang dominan. Karena pilihan akan kita lihat apakah Bambang Pacul lebih tinggi atau Andika Prakasa.
Sementara terkait dengan pertarungan dua jenderal antara Andika dan Luthfi yang notabene beda secara instansi, hanya sebuah pertarungan biasa saja. Karena sebenarnya ini pertarungan dari figur-figur yang sengaja dimunculkan oleh KIM maupun dari PDIP sendiri.