PETA pertarungan politik dalam Pemilihan Gubernur Jawa Tengah (Pilgub Jateng) semakin panas dan menarik. Sebab, dua jenderal, yakni Kapolda Jateng, Irjen Polisi Ahmad Luthfi, dan mantan Panglima TNI, Jenderal (Purnawirawan) Andika Perkasa, berpeluang bersaing merebut kursi Jateng 1. Jika keduanya jadi berkontestasi, maka berpotensi mengulang Pilpres 2024, yaitu pertarungan Jokowi vs Megawati.
Alasannya, pertama, Jateng merupakan salah satu peta politik nasional, karena merupakan lumbung suara terbesar ketiga setelah Jawa Barat dan Jawa Timur.
Kedua, Jateng notabene selama ini dianggap basis PDIP. Maka ini akan menjadi pertaruhan politik bagi PDIP di satu sisi dan Jokowi dan kelompoknya di sisi lain. Karena itu, Pilgub Jateng ini menjadi head to head antara PDIP atau Megawati vs Jokowi.
Baca Juga:BPS Catat Indonesia Masih Impor dari Israel Juni 2024, Berikut Data Jenis Barang dan Perkembangan NilainyaDemonstrasi Besar Mahasiswa di Bangladesh Berujung Kerusuhan, Ini Penyebab dan Jumlah Korban
Jika bicara aktor misalnya Ahmad Luthfi, Kapolda Jateng dan mantan Panglima TNI Andika Perkasa sama-sama jenderal meskipun satu polisi satu TNI
Saat ini, secara elektabilitas, Luthfi lebih unggul dibandingkan Andika. Sebab, Luthfi sudah melakukan kerja-kerja politik, seperti pemasangan baliho yang massif serta tiket dari parpol yang tergabung di KIM. Sedangkan Andika belum melakukan apa pun, bahkan PDIP baru mempertimbangkan.
Akan tetapi, harus diingat bahwa Andika memiliki kelebihan juga yakni cepat beradaptasi dalam melakukan sosialisasi. Sehingga bisa jadi Andika juga akan alami pergerakan popularitas dan elektabilitas yang cepat di Jateng dan bisa nyalip Luthfi.
Apalagi jika dibarengi mesin politik PDIP yang bagaimanapun hari ini di Jateng masih pemenang pemilu.
Andika sendiri sebenarnya cukup populer, terutama karena keterlibatannya sebagai bagian tim Pilpres 2024 dan pernah menjadi orang nomor satu di angkatan bersenjata.
Namun, saat Andika memimpin sebenarnya belum cukup untuk membangun basis dukungan politik. Artinya memang belum great dan tidak mengakar, sehingga yang diperlukan di sini adalah mesin partai.
Jadi keberadaan Andika ini akan sangat bergantung siapa wakilnya. Dan juga mesin partai. Sebab, saat ini PDIP di Jateng tidak bisa dibilang lagi sebagai kandang banteng yang solid. Apalagi setelah Pilpres 2024 kebobolan. Di basis banteng, suara Ganjar Pranowo-Mahfud MD harus takluk dengan Prabowo-Gibran.