FENOMENA di Indonesia, ketika memasuki bulan Juliadalah mulai menjamurnya warga masyarakat yang meminta-minta sumbangan di beberapa ruas jalan. Tak jarang mereka melakukannya dengan memakai kostum, dandanan unik atau hanya sekedar berjoget mengikuti alunan musik yang diputar dengan volume cukup keras.
Mungkin sedikitnya menghibur pengguna jalan, namun tidakkah akan membuat kemacetan atau bahkan membahayakan mereka sendiri karena tak jarang pengguna jalan melemparkan sumbangannya ketika kendaraannya melaju.
Pemandangan inilah yang hampir terlihat setiap hari sepanjang bulan Juli-Agustus diberbagai ruas jalan. Saking tidak mau melewatkan hari, tak jarang mereka memberlakukan piket atau bagian jaga. Mirisnya kegiatan ini, tidak saja melibatkan orang dewasa, remaja bahkan juga anak-anak kecil yang sebenarnya mereka tidak tahu maksud dari kegiatan tersebut.
Baca Juga:BPS Catat Indonesia Masih Impor dari Israel Juni 2024, Berikut Data Jenis Barang dan Perkembangan NilainyaDemonstrasi Besar Mahasiswa di Bangladesh Berujung Kerusuhan, Ini Penyebab dan Jumlah Korban
Ya.. Mereka meminta sumbangan di jalan raya semata-mata untuk persiapan peringatan HUT RI. Memang fenomena tersebut tak bisa dipisahkan dari budaya masyarakat Indonesia yang bercorak komunal yang tentu saja berdampak positif dan negatif.
Positifnya, budaya gotong royong dan saling membantu secara beramai-ramai tanpa menuntut imbalan untuk merayakan peringatan HUT RI. Negatifnya, meminta sumbangan rutin di Juli – Agustus ini dapat membentuk mental pengemis.
Apakah tidak ada cara yang lebih bermartabat dibandingkan harus meminta-minta atau “mengemis”? Kenapa tidak menggalang danaperingatan HUT RI dengan cara lain, seperti pengadaan bazar, penggunaan dana kas atau mungkin pencarian sponsor atau mungkin dengan cara lainnya yang lebih elegan.
Sayangnya, di kalangan masyarakat kegiatan ini menjadi suatu hal yang lumrah ketika persiapan perayaan HUT RI menjadi ajang “mengemis” sumbangan di jalan-jalan raya. Padahal, dua tahun lalu pada peringatan Hari Ulang Tahun ke-77 Kemerdekaan RI, Presiden Joko Widodo menekankan komitmen kerja keras, inovasi, dan kreativitas untuk mencapai agenda besar Indonesia Maju.
Sayangnya, di tahun ini generasi muda masih belum menggunakan kreativitasnya untuk biaya peringatan HUT RI. Bukan termasuk kreativitas, jika “mengemis” masih dilakukan sebagai aksi meminta-minta sumbangan di jalan raya untuk peringatan HUT RI.