3. Pesan Keras ke Pendemo Palestina, Sebut Setan
Di luar gedung Capitol, ribuan pengunjuk rasa berunjuk rasa ketika Netanyahu berbicara. Mereka mengecam apa yang mereka sebut sebagai ‘genosida’ yang terjadi di Gaza.
Alih-alih mengabaikan protes yang terjadi beberapa langkah setelah pidatonya, Netanyahu langsung membidik mereka, dan menyebut demonstrasi tersebut salah arah. Dia juga mengecam protes anti-perang di kampus-kampus AS.
“Banyak yang memilih untuk mendukung setan. Mereka mendukung Hamas. Mereka mendukung pemerkosa dan pembunuh,” kata Netanyahu. “Para pengunjuk rasa ini mendukung mereka. Mereka seharusnya malu pada diri mereka sendiri.”
Baca Juga:BPS Catat Indonesia Masih Impor dari Israel Juni 2024, Berikut Data Jenis Barang dan Perkembangan NilainyaDemonstrasi Besar Mahasiswa di Bangladesh Berujung Kerusuhan, Ini Penyebab dan Jumlah Korban
Dia juga menuduh para pengunjuk rasa anti-perang mengulangi poin-poin pembicaraan dari Iran, sebuah negara di mana Israel terlibat dalam perang proksi selama beberapa dekade.
“Ketika para tiran di Teheran yang menggantung kaum gay di derek dan membunuh perempuan karena tidak menutupi rambut mereka memuji, mempromosikan dan mendanai Anda, Anda secara resmi telah menjadi idiot yang berguna di Iran,” kata Netanyahu kepada para pengunjuk rasa.
4. Putusan Pengadilan Pidana Internasional (ICC) dan Warning AS
Pada bulan Mei, Jaksa Karim Khan dari Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) menyerukan agar surat perintah penangkapan dikeluarkan untuk Netanyahu dan sekutunya. Lembaga itu menuduh mereka melakukan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan atas perang di Gaza.
Netanyahu menggunakan platformnya di Kongres AS untuk menentang surat penangkapan itu dengan menyebutnya tuduhan itu ‘palsu dan keliru’.
“Jika tangan Israel terikat, maka Amerikalah yang berikutnya. Saya akan memberitahu Anda apa yang selanjutnya terjadi: kemampuan semua negara demokrasi untuk melawan terorisme akan terancam,” kata Netanyahu.
“Tangan negara Yahudi tidak akan pernah terbelenggu. Israel akan selalu membela diri.”
5. Rencana Pascaperang
Ketika perang di Gaza memasuki bulan kesembilan, dengan lebih dari 39.000 warga Palestina terbunuh, tekanan bagi Netanyahu untuk mengakhiri konflik tersebut semakin meningkat.
Baca Juga:Komnas HAM Terjun Langsung Tangani Kasus Kematian Wartawan TribrataTV di Karo4 Kecamatan 9 Desa 16.422 Jiwa Terdampak Banjir di Cirebon: Tanggul Sungai Jebol
Negosiasi gencatan senjata telah berlangsung selama berbulan-bulan. Keluarga tawanan Israel di Gaza mengatakan kepada outlet berita AS NPR bahwa mereka berharap Netanyahu akan menggunakan pidatonya untuk mengumumkan kesepakatan telah tercapai.