KOTA Salatiga memang merupakan kota kecil dengan luas kurang lebih 54,98 km2 yang mungkin tidak semua orang tahu di mana letaknya dan bagaimana karakteristik kota ini.
Kota Salatiga menjadi salah satu kota di Jawa Tengah yang banyak menuai prestasi. Setelah dengan predikat kota ter-toleran, Kota Salatiga juga mendapatkan penghargaan Kota Adipura, lambang supremasi kota bersih di Indonesia yang kelima kalinya diraih Salatiga secara berturut-turut.
Kota Salatiga juga pernah viral sebagai kota dengan pemandangan tol yang sangat indah hingga disamakan seperti pemandangan gerbang tol di salah satu kota di Swiss.
Baca Juga:BPS Catat Indonesia Masih Impor dari Israel Juni 2024, Berikut Data Jenis Barang dan Perkembangan NilainyaDemonstrasi Besar Mahasiswa di Bangladesh Berujung Kerusuhan, Ini Penyebab dan Jumlah Korban
Namun seperti apa indahnya Salatiga? Apakah keindahan Kota Salatiga hanya sebatas panorama gerbang tol? Tentu saja jawabannya tidak. Banyak keindahan yang dimiliki kota kecil yang berada di kaki Gunung Merbabu ini.
Kota Salatiga sudah sejak lama terkenal akan kota yang banyak diminati saat zaman pendudukan Belanda karena udara yang sejuk. Oleh karena udara yang sejuk inilah warga Belanda lebih mudah beradaptasi di kota ini.
Di samping itu warga Belanda, Warga Tionghoa juga banyak tinggal di Salatiga hingga perlahan perpaduan kental antara Budaya Belanda, Tionghoa, serta Budaya Jawa sebagai budaya lokal memberikan warna akulturasi kota ini.
Sudut-sudut kota kental dengan seni bangunan yang menampilkan Budaya Jawa, Belanda, dan Tionghoa. Akulturasi yang berkesinambungan ini didukung oleh pemikiran warga Kota Salatiga yang terbuka, pendidikan yang semakin maju serta sikap menghargai yang tinggi.
Bukan kali pertama Kota Salatiga menjadi top 5 kategori toleransi umat beragama. Pada tahun 2021, Kota Salatiga menjadi peringkat pertama sebagai kota paling toleran menurut SETARA Institute, sebelumnya Salatiga juga selalu berada di runner up selama tiga tahun berturut-turut.
Kemajemukan akan umat beragama tidak menghambat peradaban yang harmonis. Toleransi antar umat beragama ini tidak lain karena rasa saling menghormati akibat keterbukaan pemikiran yang sudah semakin maju. Keindahan toleransi ini dapat menjadi salah satu role model untuk masyarakat Indonesia secara luas.
Kemajemukan suku bangsa membangun Kota Salatiga menjadi Indonesia mini. Keberadaan lebih dari 30 etnis hidup berdampingan. Kemajemukan berbagai etnis ini juga dipengaruhi salah satu perguruan tinggi di Salatiga yang mana mahasiswa yang berasal dari berbagai daerah memberikan kontribusi tersendiri.