Permintaan Maaf Aktivis Fatayat NU Usai Foto dengan Presiden Israel Beredar, Nurul Bahrul: Saya Menyesal

Nurul Bahrul Ulum, mantan aktivis NU yang bertemu presiden Israel minta maaf. (Twitter/X @ethadisaputra)
Nurul Bahrul Ulum, mantan aktivis NU yang bertemu presiden Israel minta maaf. (Twitter/X @ethadisaputra)
0 Komentar

AKTIVIS Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) Nurul Bahrul Ulum akhirnya meminta maaf kepada masyarakat Indonesia atas pertemuan dirinya dan keempat temannya bersama Presiden Israel Isaac Herzog. Permintaan maafnya disampaikan melalui sebuah video yang diunggah di media sosial. 

Nurul Bahrul Ulum disorot publik usai bertemu Presiden Israel bersama empat aktivis NU lainnya, yaitu Zainul Maarif, Sukron Makmun, Munawir Aziz, dan Izza Annafisah Dania. Nurul sendiri diketahui merupakan salah satu Pengurus Fatayat NU.

Selain aktif di Fatayat NU, Nurul juga bekerja sebagai Communication Officer di Australia – Indonesia Muslim Exchange Program (AIMEP) dan Australia – Asean Muslim Exchange Program (AAMEP) sejak 2022. Dalam klarifikasianya yang diunggah di akun Facebook Nurul Bahrul Ulum pada Ahad (21/7/2024), Nurul meminta maaf.

Baca Juga:BPS Catat Indonesia Masih Impor dari Israel Juni 2024, Berikut Data Jenis Barang dan Perkembangan NilainyaDemonstrasi Besar Mahasiswa di Bangladesh Berujung Kerusuhan, Ini Penyebab dan Jumlah Korban

“Melalui media ini saya menyampaikan permohonan maaf yang tulus dan juga mendalam. Pertama, saya mohon maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia dan masyarakat dunia yang terluka akibat perbuatan saya. Terutama mereka yang selama ini berjuang dengan berbagai cara untuk membela Palestina agar terbebas dari tindakan genosida dan kejahatan kemanusiaan yang dilakukan oleh Zionis,”ujar dia.

Nurul juga mengaku dihujat, dikecam, disindir, dan dibuli oleh orang yang dikenal, teman dekat, teman biasa, dan keluarga. Nurul menyatakan, apa yang dialaminya terlalu berat. Meski demikian, dia  menerima dengan penuh lapang sebagai konsekuensi dari apa yang dilakukan.

Dia juga mengaku kondisinya amat buruk.“Keadaan saya sekarang ini sangat buruk. Saya takut, cemas, menangis terus-menerus, bahkan tidur setiap malam tidak lebih dari dua jam. Saking stresnya, setiap hari selalu terlintas di pikiran saya untuk mengakhiri hidup. Sungguh ini berat. Atas semua ini, sungguh saya sadar, menyadari dan saya menyesal,”usar dia.

Nurul terkenal dengan tulisan-tulisannya yang banyak membahas soal isu perempuan di mubadalah.id. Tidak hanya itu, ia juga beberapa kali terlibat dalam Kongres Ulama Perempuan Indonesia (KUPI). 

Ia mengikuti perjalanan ke Mesir sebagai bagian kongres mewakili Pondok Pesantren Luhur Manhaji Fahmina Cirebon yang dia asuh bersama KH Marzuki Wahid pada 2023 lalu.

0 Komentar