WAKIL Presiden Kamala Harris semakin banyak mendapat dukungan untuk menggantikan Presiden AS Joe Biden sebagai calon presiden dari Partai Demokrat. Ia diperkirakan akan tetap berpegang pada pedoman kebijakan luar negeri Joe Biden mengenai isu-isu penting seperti Ukraina, Cina, dan Iran, namun apakah ia bisa memberikan sikap yang lebih keras terhadap Israel terkait perang Gaza?
Sebagai kandidat terdepan dalam nominasi setelah Biden keluar dari pencalonan dan mendukungnya pada Ahad, Reuters memerkirakan Harris akan membawa pengalaman kerja, hubungan pribadi yang terjalin dengan para pemimpin dunia, dan pemahaman tentang urusan global yang diperoleh selama masa jabatan senat dan sebagai orang kedua di bawah komando Biden.
Meskipun sebagai wakil presiden ia sebagian besar mendukung Biden dengan tegas mendukung hak Israel untuk mempertahankan diri setelah militan Hamas melakukan serangan lintas batas yang mematikan pada 7 Oktober, ia kadang-kadang melangkah lebih maju dari presiden dalam mengkritik pendekatan militer Israel.
Baca Juga:BPS Catat Indonesia Masih Impor dari Israel Juni 2024, Berikut Data Jenis Barang dan Perkembangan NilainyaDemonstrasi Besar Mahasiswa di Bangladesh Berujung Kerusuhan, Ini Penyebab dan Jumlah Korban
Pada bulan Maret, dia secara blak-blakan mengkritik Israel, dengan mengatakan bahwa Israel tidak berbuat banyak untuk meringankan “bencana kemanusiaan” selama serangan darat di daerah kantong Palestina. Belakangan pada bulan itu, dia tidak mengesampingkan “konsekuensi” bagi Israel jika mereka melancarkan invasi besar-besaran ke Rafah yang dipenuhi pengungsi di Gaza selatan.
Pernyataan seperti itu telah meningkatkan kemungkinan bahwa Harris, sebagai presiden, mungkin akan mengambil sikap retorika yang lebih kuat terhadap Israel dibandingkan Biden, kata para analis.
Meskipun bosnya yang berusia 81 tahun memiliki sejarah panjang dengan suksesi pemimpin Israel dan bahkan menyebut dirinya seorang “Zionis”, Harris, 59 tahun, tidak memiliki hubungan pribadi yang mendalam dengan negara tersebut.
Dia menjalin hubungan lebih dekat dengan kelompok progresif Partai Demokrat, yang beberapa di antaranya telah menekan Biden untuk memberikan persyaratan pada pengiriman senjata AS ke Israel karena kekhawatiran akan tingginya korban sipil Palestina dalam konflik Gaza.
Namun para analis memperkirakan tidak akan ada perubahan besar dalam kebijakan AS terhadap Israel, sekutu terdekat Washington di Timur Tengah. Halie Soifer, yang menjabat sebagai penasihat keamanan nasional Harris selama dua tahun pertama jabatan senator tersebut di Kongres, dari tahun 2017 hingga 2018, mengatakan dukungan Harris terhadap Israel sama kuatnya dengan dukungan Biden. “Benar-benar tidak ada secercah cahaya yang bisa ditemukan” di antara keduanya, katanya.