“Agresi Rusia bukan hanya serangan terhadap kehidupan dan kebebasan rakyat Ukraina, ini bukan hanya serangan terhadap ketahanan pangan global dan pasokan energi,” katanya pada sidang pleno pembukaan KTT tersebut.
Pada pertemuan puncak tersebut, Harris juga mengumumkan bahwa AS akan mengucurkan US$ 1,5 miliar (Rp 24 triliun) melalui Badan Pembangunan Internasional AS dan Departemen Luar Negeri AS. Hal ini untuk memperkuat sektor energi Ukraina.
Pada Konferensi Keamanan Munich pada bulan Februari, ia mengecam perang Rusia terhadap Ukraina dan berjanji AS akan menghormati Pasal 5 NATO, yang menyatakan bahwa serangan terhadap salah satu anggota aliansi mengharuskan semua negara lain dalam kelompok tersebut untuk ikut serta dalam konflik.
3. China
Baca Juga:BPS Catat Indonesia Masih Impor dari Israel Juni 2024, Berikut Data Jenis Barang dan Perkembangan NilainyaDemonstrasi Besar Mahasiswa di Bangladesh Berujung Kerusuhan, Ini Penyebab dan Jumlah Korban
Harris diperkirakan akan tetap konsisten dengan kebijakan keras Biden terhadap China. Pada bulan September, ia menghadiri pertemuan puncak Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) di Jakarta, Indonesia, yang juga dihadiri Menteri Luar Negeri China Wang Yi, yang mewakili Presiden Xi Jinping.
Selama KTT tersebut, ia menuduh China memaksakan klaim teritorialnya di Laut China Selatan yang disengketakan kepada negara-negara tetangga yang lebih kecil. Biden juga menugaskan Harris untuk mengunjungi Jepang dan Korea Selatan, sekutu utama di kawasan.
Selama debat calon wakil presiden pada tahun 2020, ia mengkritik tarif yang diterapkan mantan Presiden Donald Trump terhadap impor China, dan menuduh Partai Republik kalah dalam perang dagang dengan China.
Harris juga mendukung Taiwan, dan diperkirakan akan terus berlanjut jika ia menjadi presiden. Pada bulan September 2022, ia berjanji “akan terus mendukung pertahanan diri Taiwan”.
4. India
Posisi Harris terhadap India telah mengalami pergeseran selama lima tahun terakhir. Harris memuji darah India yang didapat dari ibunya sebagai instrumen yang sangatlah penting dalam kehidupannya.
Pada tahun 2019, Perdana Menteri India Narendra Modi mencabut Pasal 370, mengakhiri status semi-otonom Kashmir yang dikelola India. Saat itu, Harris yang masih menduduki jabatan senator dari California, mengecam aksi Modi itu.
“Kita harus mengingatkan warga Kashmir bahwa mereka tidak sendirian di dunia,” ujarnya.
Baca Juga:Komnas HAM Terjun Langsung Tangani Kasus Kematian Wartawan TribrataTV di Karo4 Kecamatan 9 Desa 16.422 Jiwa Terdampak Banjir di Cirebon: Tanggul Sungai Jebol
Namun, ketika Biden mulai menjabat, pendekatan Harris terhadap India mengalami perubahan. Pada tahun 2021, ia mengadakan pertemuan publik dengan Modi dan memuji peran India dalam memproduksi vaksin Covid-19.