KAMALA Harris diprediksi akan menjadi calon presiden Amerika Serikat (AS) menghadapi Donald Trump. Hal ini terjadi setelah sang petahana Joe Biden mundur dari pencalonan presiden periode 2025-2029 dan memilih untuk mendukungnya.
Harris, yang saat ini menjabat Wakil Presiden, masih perlu memenangkan pencalonannya secara formal pada Konvensi Nasional Partai Demokrat Agustus mendatang. Diketahui, tidak semua calon penantang kandidat tersebut mendukungnya sejauh ini.
Salah satu yang disoroti dalam pencalonan Harris adalah sikap atas kebijakan luar negeri AS. Pasalnya, di masa kepemimpinan Biden, terus terjadi gejolak politik dengan Rusia, China, dan Gaza Palestina.
Baca Juga:BPS Catat Indonesia Masih Impor dari Israel Juni 2024, Berikut Data Jenis Barang dan Perkembangan NilainyaDemonstrasi Besar Mahasiswa di Bangladesh Berujung Kerusuhan, Ini Penyebab dan Jumlah Korban
Berikut pandangan Harris atas negara-negara tersebut sebagaimana dikutip Al Jazeera, Selasa (23/7/2024).
1. Isu Gaza
Para analis memperkirakan Harris, jika terpilih, akan melanjutkan pendekatan Biden yang menggantung terhadap perang Gaza. Biden telah berulang kali menjanjikan dukungan untuk keamanan dan pertahanan diri Israel, sambil menyatakan simpati terhadap warga sipil Palestina di Gaza.
Harris telah membela hak Israel untuk membela diri. Pada bulan Desember 2023, ia mengatakan dalam sebuah pengarahan bahwa pihaknya “mendukung tujuan militer Israel yang sah untuk menghilangkan ancaman Hamas”.
Minggu ini, Harris diperkirakan akan bertemu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu selama kunjungannya ke AS. Namun, di saat yang hampir bersamaan, Harris meminta Israel untuk memperhatikan warga sipil Gaza.
“Ketika Israel menjalankan tujuan militernya di Gaza, kami yakin Israel harus berbuat lebih banyak untuk melindungi warga sipil yang tidak bersalah.”
Pada tanggal 4 Maret, Harris menyerukan gencatan senjata segera di Gaza, dan menambahkan bahwa Israel perlu meningkatkan aliran bantuan kemanusiaan di wilayah tersebut.
Pada tanggal 14 April, Harris mengunggah di X sehari setelah serangan Iran terhadap Israel, dengan mengatakan, “Dukungan kami terhadap keamanan Israel sangat kuat.”
2. Rusia-Ukraina
Baca Juga:Komnas HAM Terjun Langsung Tangani Kasus Kematian Wartawan TribrataTV di Karo4 Kecamatan 9 Desa 16.422 Jiwa Terdampak Banjir di Cirebon: Tanggul Sungai Jebol
Konsisten dengan pendirian Biden, Harris sangat mendukung upaya pertahanan diri Ukraina melawan Rusia. Harris juga, sama seperti Biden, adalah pendukung setia NATO.
Pada bulan Juni, ia bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy di KTT Perdamaian di Ukraina di Swiss. Ia menyerukan dunia agar mengakui langkah Rusia sebagai agresi.