PASUKAN Penjajahan Israel (IDF) meluncurkan program vaksinasi polio bagi para serdadunya setelah virus tersebut terdeteksi di sistem pembuangan air di Jalur Gaza, lapor media ‘Israel’.
Target program vaksinasi ini, dilakukan secara sukarela, merupakan para serdadu penjajah yang reguler ditempatkan di Gaza dan pasukan cadangan, lapor Times of Israel pada Ahad (21/07).
Pada hari Jumat, juru bicara Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Christian Lindmeier mengatakan bahwa virus polio tipe 2 telah ditemukan di enam lokasi sistem pembuangan air di Jalur Gaza, dan menambahkan bahwa sejauh ini belum ada yang dirawat karena gejala-gejala yang berkaitan dengan polio.
Baca Juga:BPS Catat Indonesia Masih Impor dari Israel Juni 2024, Berikut Data Jenis Barang dan Perkembangan NilainyaDemonstrasi Besar Mahasiswa di Bangladesh Berujung Kerusuhan, Ini Penyebab dan Jumlah Korban
Meski demikian, Lindmeier menyebut temuan ini “sangat mengkhawatirkan.” Apalagi dengan kondisi Gaza yang saat ini hancur dan tak memiliki fasilitas medis yang memadai.
Haaretz melaporkan bahwa entitas Zionis prihatin dengan kemungkinan terjadinya wabah polio menimpa tentaranya, mengingat situasi sanitasi di Gaza. Polio adalah penyakit yang ditularkan melalui tinja dan infeksi dapat dikaitkan dengan sistem pembuangan limbah yang terkontaminasi dan buruk.
“Hancurnya sistem kesehatan, kurangnya keamanan, hambatan akses, perpindahan penduduk yang terus-menerus, kekurangan pasokan medis, kualitas air yang buruk, dan sanitasi yang lemah meningkatkan risiko penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin, termasuk polio,” tulis Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus di X.
Setelah sembilan bulan perang, hampir seluruh rumah sakit di Gaza tidak berfungsi. (()