RAHIM dan pengurusnya sangat tunduk terhadap konstitusi dan mencintai negeri ini. Pasca launching pada April 2022, Pengurus RAHIM secara intensif berdiskusi dan mengkaji Pancasila berdasarkan Alquran dan Taurat pada 1 Juni 2022.
Hasil kajian yang dilakukan oleh pengurus RAHIM, sepakat bahwa Pancasila sesuai dengan nilai-nilai Islam dan Taurat. Hal ini menunjukkan bahwa nasionalisme pengurus RAHIM terhadap NKRI tidak terbantahkan lagi.
Ketiga, pemberitaan mengenai RAHIM yang dituduh mendapatkan dana dari Israel
Kami membangun organisasi secara swadaya dengan modal terbatas yang dihimpun dari pengurus RAHIM. Sejak RAHIM terbentuk, kami belum banyak melakukan kegiatan secara langsung, melainkan hanya melakukan diskusi atau dialog secara daring, yang praktis tidak membutuhkan biaya.
Baca Juga:BPS Catat Indonesia Masih Impor dari Israel Juni 2024, Berikut Data Jenis Barang dan Perkembangan NilainyaDemonstrasi Besar Mahasiswa di Bangladesh Berujung Kerusuhan, Ini Penyebab dan Jumlah Korban
Kami tidak pernah mendapatkan dukungan dana dari pihak manapun, termasuk yang dituduhkan dari Israel. Adapun biaya yang muncul dari kegiatan diskusi dan dialog yang muncul, ditanggung oleh pengurus secara sukarela dan gotong royong, itupun biasanya minimalis. Kami lebih banyak memanfaatkan relasi dan jaringan pertemanan untuk melakukan diskusi atau dialog secara daring.
Keempat, pemberitaan mengenai RAHIM terkait Pertemuan dengan Dubes Israel di Singapura
Kami melakukan kunjungan ke Singapura pada Agustus 2023, untuk berdiskusi dan dialog dengan jaringan antar agama di Singapura.
Kegiatan tersebut murni diinisiasi dan direncanakan secara mandiri oleh RAHIM. Sumber biaya dari kunjungan tersebut berasal dari sebagian iuran pengurus dan donasi individu dari relasi pertemanan.
Bahkan, kami merasa terbantu dengan personel jaringan lintas iman di Singapura, yang justru beberapa kali men-traktir kami makan selama di Singapura. Diskusi dilakukan dengan beberapa tokoh lintas agama yang sangat beragam seperti Buddhism, Christianity, Hinduism, Islam, Yahudi, Konghucu, dan lain-lain.
Selain berdiskusi tentang relasi baik antar agama di Singapura, RAHIM juga belajar tentang strategi jaringan lintas iman di Singapura menjaga keragaman agama di Singapura.
Salah satu agenda utama RAHIM adalah bertemu dengan tokoh-tokoh lembaga relasi antaragama yang memainkan peranan penting di Singapura, yaitu IRO (Inter Religious Organization) dan CIFU (Centre For Interfaith Understanding). Karena keterbatasan waktu, RAHIM hanya dapat bertemu dengan Habib Husein Al-Attas, Rabbi Mordechal Abergel, dan beberapa tokoh agama lain.