“Tanpa kapasitas sebagai Ketua GNB, mustahil Presiden Soeharto menerima PM Rabin dalam situasi sekarang,” ungkap pendiri CSIS, Soedjati Djiwandono, dikutip dari Indonesia and the Muslim World (2007).
Soeharto rupanya ingin menunjukkan kepada negara-negara GNB bahwa dia memainkan peran bagi perdamaian dunia. Selain itu dia ingin memperlihatkan aksi nyata dari kebijakan politik bebas-aktif. Hanya saja, pertemuan senyap ini tetap menjadi kontroversi.
Akan tetapi, sejarah juga mencatat, Presiden Soeharto pernah menolak kedatangan PM Israel lain, yakni Benjamin Netanyahu pada Agustus 1997. (*)