Munjid mempertanyakan tujuan dan manfaat dari kunjungan tersebut. Ia mengaku sangat menyayangkan kunjungan ke Israel yang tidak berafiliasi dengan PBNU itu. “Seluruh tindakan dan wacana yang bisa dipakai sebagai justifikasi kekerasan Israel akan mereka pakai. Buat apa ada orang-orang kita yang mendekat? Apa tujuannya? Atas nama siapa? Apa manfaatnya? Tak ada jawaban masuk akal yang bisa diterima,” katanya.
Menurut Munjid, sebagai negara dengan populasi muslim terbesar, Indonesia seharusnya bersikap tegas dalam mengecam tindakan genosida Israel. “Menjauhi itu tindakan yang paling minimal. Israel sedang butuh teman dan dukungan untuk terus membantai rakyat Palestina yang tak berdosa,” tegas Munjid.
Kunjungan ke Israel atas ajakan NGO
Gus Yahya mengatakan kelima kader Nahdlatul Ulama atau NU yang berkunjung ke Israel atas ajakan organisasi non-pemerintah (NGO) di sana. Ia mengatakan lembaga itu merupakan kelompok pembela kepentingan Israel. “Yang mengajak, dia ini, saya dari informasi setelah saya tanya, memang dari satu channel NGO yang merupakan advokat dari Israel,” kata Yahya.
Baca Juga:Komnas HAM Terjun Langsung Tangani Kasus Kematian Wartawan TribrataTV di Karo4 Kecamatan 9 Desa 16.422 Jiwa Terdampak Banjir di Cirebon: Tanggul Sungai Jebol
Menurut Yahya, organisasi non-pemerintah itu berperan meningkatkan citra baik Israel dan melakukan lobi untuk kepentingan negeri Bintang Daud itu. Ia berujar, NGO tersebut juga beroperasi di berbagai negara, seperti Indonesia, Irak, dan wilayah lainnya.
Ia mengklaim organisasi non-pemerintah tersebut sudah kerap mengundang warga negara lain untuk menjalin relasi dengan pemerintah Israel. “Ini yang mengajak dan konsolidasikan mereka (orang-orang yang diundang ke Israel), ya, memang canggih sekali biasanya caranya,” ucap Yahya.
Yahya menjelaskan, lembaga itu melakukan operasi dengan harapan agar orang-orang yang diajaknya bisa ikut menyebarkan kepentingan Israel. Tapi Yahya mengklaim usaha tersebut kerap gagal. “Tapi kenyataannya, memangnya sekarang bisa mereka? Sudah tidak mungkin lagi melakukan itu.”
Zainul Maarif akan disanksi
Pada kesempatan itu, Ketua PWNU DKI Jakarta Samsul Ma’arif menyampaikan akan memberi sanksi kepada salah satu kader yang ikut ke Israel, yaitu Zainul Maarif. Samsul berujar bahwa Zainul adalah pengurus Lembaga Bathsul Masail NU Jakarta.