Kedua figur ini menunjukkan bahwa mantan presiden dapat tetap memegang kendali dan mempengaruhi arah politik negara dengan memanfaatkan posisi mereka dalam partai politik atau lembaga penting lainnya. Hal ini bisa menjadi model bagi Jokowi untuk tetap relevan dan berpengaruh setelah masa jabatannya berakhir.
Berperan Lewat Dewan Pertimbangan Agung atau Bikin Parpol Sendiri?
Pemerintahan Prabowo akan menghadapi tantangan besar dalam melanjutkan proyek-proyek besar yang diwariskan oleh Jokowi. Dalam hal ini, saran dan dukungan Jokowi bisa sangat penting. Mengingat Prabowo dan Jokowi telah menunjukkan kemampuan untuk bekerja sama, terutama dalam bidang keamanan dan pertahanan, ada kemungkinan besar bahwa Jokowi akan tetap berperan sebagai penasihat atau bahkan sebagai duta besar proyek-proyek tertentu.
Kemampuan Jokowi untuk mempertahankan relevansinya akan bergantung pada seberapa baik ia dapat menjalin hubungan kerja sama dengan Prabowo dan timnya. Jika Jokowi mampu memposisikan dirinya sebagai figur yang memberikan masukan berharga, terutama dalam proyek-proyek strategis seperti IKN, maka pemerintahan Prabowo dapat memanfaatkan pengalaman dan wawasan Jokowi untuk keberlanjutan pembangunan.
Baca Juga:Komnas HAM Terjun Langsung Tangani Kasus Kematian Wartawan TribrataTV di Karo4 Kecamatan 9 Desa 16.422 Jiwa Terdampak Banjir di Cirebon: Tanggul Sungai Jebol
Salah satu peluang bagi Jokowi untuk tetap relevan dan berpengaruh adalah dengan menjadi anggota Dewan Pertimbangan Agung (DPA), lembaga yang akan menggantikan Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres).
DPA diharapkan menjadi lembaga strategis yang memberikan masukan dan saran kepada presiden mengenai kebijakan-kebijakan penting. Dengan pengalaman dan pengetahuannya, Jokowi bisa memberikan kontribusi signifikan melalui DPA, terutama dalam proyek-proyek besar seperti IKN.
Selain DPA, ada spekulasi bahwa Jokowi mungkin mempertimbangkan untuk membuat partai politiknya sendiri. Dengan basis dukungan yang kuat dan popularitas yang masih tinggi, Jokowi memiliki modal politik yang cukup untuk mendirikan partai baru. Partai politik baru ini bisa menjadi platform bagi Jokowi untuk terus mempengaruhi arah kebijakan nasional dan membentuk koalisi yang mendukung visi dan misinya.
Pada akhirnya, misteri kekuatan politik post-power Jokowi terletak pada kemampuannya untuk memanfaatkan jaringan dan hubungan yang telah dibangun selama menjadi presiden. Jokowi memiliki potensi untuk tetap relevan dan berpengaruh, baik melalui partai politik maupun peran penasihat bagi pemerintahan Prabowo.