TIM arkeolog Kabupaten Indramayu memperoleh informasi adanya temuan batu tapak dari sebuah situs di wilayah Kecamatan Balongan. Belum diketahui fungsi dari batu tapak tersebut yang ditemukan di dalam sumur di situs Dampu Awang Desa Sudimampir tersebut.
Arkeolog Indramayu Dedy S Musashi mengtakan, secara garis besar, batu tapak tersebut merupakan jenis batu andesit yang berisikan satu tapak kaki. Sayangnya, temuan artefak tersebut sudah tidak insitu lagi.
“Artefak batu tapak ini di Indramayu, baru kali yang pertama ditemukan. Namun, di daerah lain, temuan artefak berupa batu tapak ini sudah banyak ditemukan,” ujar Dedi, Kamis (18/7).
Baca Juga:Komnas HAM Terjun Langsung Tangani Kasus Kematian Wartawan TribrataTV di Karo4 Kecamatan 9 Desa 16.422 Jiwa Terdampak Banjir di Cirebon: Tanggul Sungai Jebol
Dedy menilai, temuan artefak oleh warga di desa Sudimampir ini merupakan temuan yang sangat menarik. Pasalnya, belum pernah ada temuan sejenis ini di kabupaten Indramayu.
Menurut Dedy, tim arkeolog masih mencari tahu apa fungsi batu tapak tersebut terkait konteksnya dengan temuan di sekitar lokasi temuan batu tapak. “Temuan ini sangat menarik. Kita lakukan dokumentasi awal terhadap temuan tersebut,” katanya.
Dedy memerinci, di luar Kabupaten Indramayu temuan batu tapak ini pernah ditemukan di Kabupaten Ciamis yakni di Situs Astana Gede Kawali yang berkaitan dengan perjalanan sejarah Kerajaan Galuh.
“Di Ciamis ada batu prasasti dengan nama Batu Tapak atau Prasasti V Astana Gede Kawali,” kata Dedy. (*)