KUNJUNGAN 5 orang Nahdliyin ke Israel dan bertemu dengan Presiden Isaac Herzog baru-baru ini memantik polemik di tanah air. Kabar terkini terkait hal ini, Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf, menyebut pihaknya telah dicatut oleh organisasi bernama RAHIM. Lantas, apa itu organisasi RAHIM? Adakah kaitannya dengan Yahudi?
Beberapa hari lalu, foto pertemuan Zainul Maarif, Gus Syukron Makmun, Munawir Aziz, Nurul Bahrul Ulum, dan Izza Annafisah Dania, dengan Presiden Isaac Herzog di Israel yang tersebar di sosial media menghebohkan publik tanah air.
Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Savic Ali menyesalkan hal tersebut dan menegaskan bahwa kunjungan kelima warga Nahdliyin ke Israel itu bukan atas nama NU.“Kemungkinan kunjungan mereka atas nama pribadi. Kita tidak tahu tujuannya apa dan siapa yang mensponsorinya. Ini tindakan yang disesalkan,” tandas Savic Ali, Minggu (14/7/2024), dikutip dari NU Online.Savic Ali menegaskan, sikap PBNU dan Nahdliyin sangat jelas, yaitu
berdiri di sisi Palestina dan mengecam agresi militer Israel.
Baca Juga:4 Kecamatan 9 Desa 16.422 Jiwa Terdampak Banjir di Cirebon: Tanggul Sungai JebolIbu Kandung Pegi Setiawan Tolak Jalani Pemeriksaan Psikologi, Ini Alasan Kuasa Hukum
Zainul Maarif, salah seorang Nahdliyin yang berkunjung ke Israel, mengatakan bahwa kunjungan mereka dilakukan atas nama pribadi untuk melakukan penelitian di lapangan, bukan membawa bendera Nahdlatul Ulama (NU).
“Kami berdialog dengan banyak narasumber dari Israel maupun Palestina, dari rakyat biasa sampai pejabat, termasuk Presiden Israel. Kami menemukan banyak hal yang selama ini luput dari pemberian media massa indonesia,” sebut tokoh muda NU yang juga pengajar Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (UNUSIA) ini saat dihubungi Tirto.id, Senin (15/7/2024).
Kabar terbaru, KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) selaku Ketua Umum PBNU turut merespons kejadian tersebut. Gus Yahya bahkan menyebut bahwa pihaknya telah dicatut oleh organisasi bernama Pusat Studi Warisan Ibrahim untuk Perdamaian (RAHIM) dalam konteks kunjungan 5 orang Nahdliyin itu ke Israel.
“Baru saja kami menerima informasi bahwa ada satu lembaga atau organisasi bernama Pusat Studi Warisan Ibrahim untuk Perdamaian yang membuat website rahim.or.id. Di dalam website-nya ini dia mencantumkan bahwa seolah-oleh bagian dari jaringan organisasi ini adalah LBM NU bahkan mencantumkan logo LBM NU di dalam website-nya,” ungkap Gus Yahya dalam konferensi pers, Selasa (16/7/2024).