BADAN Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sebanyak 4.269 rumah terdampak akibat peristiwa banjir yang melanda Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Selain ribuan rumah, sawah seluas 15 hektar juga turut terendam.
“Sebanyak 4.269 rumah tergenang air dengan tinggi mencapai 30 hingga 40 cm, dan sawah seluas 15 hektar juga turut terendam,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, Minggu (7/7/2024).
Berdasarkan data yang sama, Abdul menyebut 16.310 jiwa atau sebanyak 5.443 kepala keluarga turut terdampak. BNPB kini melakukan prioritas untuk melakukan evakuasi terhadap warga terdampak termasuk mengirimkan bantuan logistik.
Baca Juga:4 Kecamatan 9 Desa 16.422 Jiwa Terdampak Banjir di Cirebon: Tanggul Sungai JebolIbu Kandung Pegi Setiawan Tolak Jalani Pemeriksaan Psikologi, Ini Alasan Kuasa Hukum
“Evakuasi warga terdampak dan pendistribusian logistik makanan siap saji menjadi prioritas untuk memenuhi kebutuhan mendesak masyarakat terdampak,” lanjutnya.
Abdul juga menyebut banjir belum sepenuhnya surut. Masyarakat pun diimbau untuk tetap waspada serta mengikuti petunjuk dari petugas.
“Warga yang tinggal di sekitar sungai-sungai yang rawan banjir untuk segera mengungsi ke tempat yang lebih aman,” tutupnya.
Kepala BBWS Cimanuk Cisanggarung Dwi Agus Kuncoro mengungkapkan tanggul jebol merupakan alur sungai yang difungsikan menjadi saluran pembuang DI (Daerah Irigasi) Rentang Kanan, yang dikelola oleh SKPD Provinsi Jawa Barat.
Ia menambahkan salah satu penyebab utama banjir di 3 kecamatan tersebut adalah meluapnya air pada irigasi dari pintu air rentang kanan yang dikelola oleh SKPD Provinsi Jawa Barat.
“Saluran irigasi yang jebol itu ada di aliran irigasi rentang kanan yang dioperasikan SKPD Provinsi Jawa Barat,” kata Dwi Agus Kuncoro, Senin (8/7).
Setelah mendapatkan laporan dari petugas TPOP di Irigasi Rentang Majalengka, BBWS Cimancis telah mengirimkan mobil pompa air ke lokasi pada hari Minggu sore.
Baca Juga:Survey ARFI Institut Ungkap Hasil Elektabilitas Calon Wali Kota Cirebon: Eti Herawati di Urutan KetigaPersidangan Taipan Media Hong Kong Atas Tuduhan ‘Konspirasi Publikasi Hasutan’ Makan Waktu Lama
Lebih lanjut, Dwi Agus Kuncoro menjelaskan bahwa mobil pompa air belum dapat digunakan pada hari Minggu karena kondisi air yang masih deras. BBWS telah berkoordinasi dengan pihak SKPD Provinsi agar menutup pintu air saluran pembuang dari irigasi rentang kanan untuk mengurangi beban air.
“Kami sudah koordinasikan dengan SKPD Provinsi agar pintu air di saluran irigasi pembuangan Jonggol dibuka untuk mengurangi beban banjir,” imbuhnya.