TIM gabungan Satgas Damai Cartenz dan Polres Nabire terpaksa menembak anggota KKB Kodap VIII Intan Jaya pimpinan Undius Kogoya, Basoka Lawiya di Topo, Nabire. Basoka ditembak karena melawan dan berupaya melarikan diri saat ditangkap.
Kepala Operasi Satgas Damai Cartenz Brigjen Pol Faizal Rahmadani mengatakan, Basoka tewas karena kehilangan banyak darah.
“Memang benar karena melawan dan berupaya kabur maka anggota melepaskan tembakan yang mengenainya hingga menyebabkan Basoka kehilangan darah akibat luka tembak yang dialaminya,” katanya dalam keterangan tertulis di Jayapura, Minggu (7/7/2024).
Baca Juga:4 Kecamatan 9 Desa 16.422 Jiwa Terdampak Banjir di Cirebon: Tanggul Sungai JebolIbu Kandung Pegi Setiawan Tolak Jalani Pemeriksaan Psikologi, Ini Alasan Kuasa Hukum
Menurut Faizal, Basoka tertembak pada bagian paha saat ditangkap Minggu petang di Kampung Topo, Distrik Uwapa, Kabupeten Nabire, Papua Tengah.
“Anak buah Undius diduga meninggal akibat kehabisan darah dan jenazahnya masih berada di RSUD Nabire,” ujarnya.
Menurut Faizal, almarhum Basoka yang beralamat di Kampung Soanggama, Distrik Hitadipa, Kabupaten Intan Jaya, terlibat dalam empat kasus kriminal yang terjadi di Kabupaten Intan Jaya dan Kabupaten Paniai.
Dia menyebutkan, Basoka pernah terlibat dalam kasus pembakaran rumah dinas aparatus sipil negara (ASN) Kabupaten Intan Jaya pada 20 Januari 2024 di Kampung Mamba, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya. Selain itu, penangkapan dan penggeledahan yang dilakukan KKB Intan Jaya terhadap Kepala Kampung Odiyai, Distrik Paniai Timur Efraim Gobai pada 6 Mei 2024.
Kemudian, penembakan dan pembakaran yang terjadi di Jalan Raya Madi, Kampung Uwibutu, Distrik Paniai Timur, Kabupaten Paniai pada 22 Mei 2024. Sementara itu, pada 11 Juni 2024 terlibat pembunuhan Rusli di Kampung Kopo, Distrik Paniai Timur, Kabupaten Paniai. (*)