EMITMEN tambang nikel PT Trimegah Bangun Persada Tbk. (NCKL) atau Harita Nickel, terus berupaya untuk meningkatkan cadangan nikel ore di Pulau Obi, Maluku Utara. Direktur Utama Harita Nickel Roy Arman Arfandy mengungkapkan pihaknya akan meningkatkan jumlah izin usaha pertambangan (IUP) atau konsesi tambang nikel di Obi dan sekitarnya.
Dengan begitu, Roy berharap pasokan nikel ore dapat tersedia secara jangkauan yang lebih panjang. Meskipun begitu, ia mengaku Harita Nickel belum membidik tambang secara spesifik.
“Untuk saat ini, belum ada tambang spesifik yang sedang Perseroan incar. Ke depannya Perseroan akan melihat peluang untuk mengakuisisi tambang tambang nikel untuk menambah cadangan nickel ore,” kata Roy dalam keterbukaan informasi yang dikutip Rabu (3/7/2024).
Baca Juga:Ibu Kandung Pegi Setiawan Tolak Jalani Pemeriksaan Psikologi, Ini Alasan Kuasa HukumSurvey ARFI Institut Ungkap Hasil Elektabilitas Calon Wali Kota Cirebon: Eti Herawati di Urutan Ketiga
Sementara itu, Harita Nickel telah membentuk dua perusahaan patungan (joint venture) baru, yakni PT Bhakti Bumi Sentosa (BBS) dan PT Cipta Kemakmuran Mitra (CKM). Dua perusahaan yang besutan NCKL dan Blue Whale Hong Kong Limited itu merupakan wujud NCKL mendorong keberlanjutan dan efisiensi operasional.
Adapun BBS merupakan perusahaan daur ulang sisa hasil produksi dari proses HPAL. Sementara CKM merupakan perusahaan produsen kapur tohor atau quicklime.
Saat ini, Harita Nickel masih dalam tahap finalisasi feasibility study. Sehingga, kata Roy, angka investasinya masih belum pasti. (*)