Pelatihan terjun bebas dari MTT itu kemudian dilaksanakan di Cijantung, Jakarta. Pelatihan itu digelar untuk satuan Komando Pasukan Sandi Yudha atau Kopassandha, yang merupakan satuan elite di bawah naungan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat atau TNI AD.
Kegiatan itu disebutkan dilakukan untuk meningkatkan kemampuan terjun bebas para anggota Kopassandha. Kala itu, Perwira Seksi Latihan, Mayor Luhut Pandjaitan yang diperintahkan untuk menggelar pelatihan tersebut. Dia lalu menghubungi Atase Pertahanan Amerika Serikat.
Saat mengikuti latihan terjun bebas itu, Prabowo dan Sintong mengalami cedera berupa patah kaki. Akibatnya, kedua anggota Kopassus itu harus dirawat di Rumah Sakit Angkatan Darat Gatot Subroto, Jakarta, selama dua minggu. Setelah itu, mereka harus berjalan dengan menggunakan dua tongkat penyangga pada tubuhnya untuk beberapa waktu.
Baca Juga:Ibu Kandung Pegi Setiawan Tolak Jalani Pemeriksaan Psikologi, Ini Alasan Kuasa HukumSurvey ARFI Institut Ungkap Hasil Elektabilitas Calon Wali Kota Cirebon: Eti Herawati di Urutan Ketiga
“Kisahnya berawal ketika Sintong mengikuti latihan terjun bebas oleh MTT, Sintong dan Prabowo mengalami cedera kaki,” tulis Hendro dalam buku tersebut. Dia juga mengatakan terjun bebas sesungguhnya bukan hal baru dalam latihan Kopassus. (*)