MENTERI Pertahanan Prabowo Subianto pada pekan lalu telah menjalani operasi di Rumah Sakit Pusat Pertahanan Negara (RSPPN) Panglima Besar Soedirman, Jakarta. Hal ini dilakukan untuk memulihkan cedera kaki yang dialaminya sekitar empat dekade lalu.
“Seperti sudah diketahui banyak pihak, saya pernah mengalami dua kali kecelakaan terjun payung saat bertugas di TNI pada tahun 80-an di kaki kiri saya,” kata Prabowo melalui akun instagramnya pada Ahad malam, 30 Juni 2024.
Menurut Prabowo, cedera itu masih dia rasakan selama ini. Oleh karena itu, presiden terpilih Indonesia periode 2024-2029 itu kemudian memutuskan untuk menjalani operasi pada pekan lalu. Dia menyebut operasi itu berjalan sukses.
Baca Juga:Ibu Kandung Pegi Setiawan Tolak Jalani Pemeriksaan Psikologi, Ini Alasan Kuasa HukumSurvey ARFI Institut Ungkap Hasil Elektabilitas Calon Wali Kota Cirebon: Eti Herawati di Urutan Ketiga
“Puji syukur satu minggu lalu tim dokter berhasil melakukan tindakan medis untuk memulihkan cedera yang saya alami selama ini,” ucap mantan Danjen Kopassus tersebut.
Prabowo mengatakan tindakan yang diambil tim dokter tergolong operasi besar. Dia pun paham bahwa operasi tersebut penuh dengan risiko dan pertaruhan nyawa. Namun, Prabowo mengklaim operasi itu salah satunya dia lakukan agar dapat menjalankan tugas negara dengan lebih sempurna.
Prabowo diketahui akan dilantik menggantikan Presiden Jokowi pada 20 Oktober mendatang. “Insya Allah dengan kondisi sehat walafiat ke depan saya semakin siap untuk berbakti dan mengabdi untuk Negara dan Rakyat Indonesia,” ujar mantan Danjen Kopassus itu.
Lantas, bagaimana cerita terjun payung Prabowo yang membuat kakinya cedera? Simak rangkuman informasi selengkapnya berikut ini.
Prabowo Subianto mengalami cedera saat terjun payung pada 1980-an bersama mantan Komandan Jenderal Kopassus Letnan Jenderal (Purn) Sintong Panjaitan. Hal tersebut tertulis dalam buku berjudul “Sintong Panjaitan, Perjalanan Seorang Prajurit Para Komando” yang terbit pada 2009 lalu.
Berdasarkan buku yang ditulis oleh Hendro Subroto itu, pada 1981 Sintong dan Prabowo mengikuti latihan terjun payung Mobile Training Team (MTT) dari US Army’s Special Forces. Pasukan Khusus Amerika Serikat itu para anggotanya terdiri dari tim penerjun bebas kenamaan, Golden Knight.