KAPOLDA Sumatera Barat (Sumbar) Inspektur Jenderal Polisi atau Irjen Suharyono menjadi sorotan usai menyatakan sedang mencari orang yang memviralkan kasus Afif Maulana. Dia adalah bocah berusia 13 tahun yang tewas, diduga korban penyiksaan polisi di Kota Padang, Sumatera Barat.
Menurut Suharyono, memviralkan sesuatu itu bersifat trial by the press. Dia menjelaskan, istilah itu berarti justifikasi seolah-olah polisi bertindak salah, polisi telah menganiaya seseorang sehingga berakibat hilangnya nyawa orang lain. Maka dari itu Polda Sumbar sedang mencari orang yang dimaksud untuk diperiksa.
“Sejauh mana dan apa yang dia ketahui terhadap apa yang diucapkan di media sosial itu,” kata Suharyono.
Baca Juga:Ibu Kandung Pegi Setiawan Tolak Jalani Pemeriksaan Psikologi, Ini Alasan Kuasa HukumSurvey ARFI Institut Ungkap Hasil Elektabilitas Calon Wali Kota Cirebon: Eti Herawati di Urutan Ketiga
Pernyataan Suharyono ini pun menuai berbagai reaksi di kalangan masyarakat. Komisioner Bidang Pengaduan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Hari Kurniawan mengatakan hal itu sebagai tindakan intimidasi.
“Bahkan keluarga korban ketakutan semua, takut anaknya diproses kemudian dilaporkan sebagai pencemaran nama baik,” ujar Hari di kantor Komnas HAM, Selasa, 25 Juni 2024.
Dia meminta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memperingatkan anak buahnya supaya tidak mengintimidasi korban. Tindakan intimidasi justru berdampak pada psikologis korban dan sulit untuk menyampaikan keterangan yang sebenarnya.
Lantas, seperti apa sebenarnya profil Kapolda Sumbar Irjen Pol Suharyono yang mencari orang yang viralkan kasus Afif Maulana? Simak rangkuman informasi selengkapnya berikut ini.
Irjen Suharyono adalah Kepala Kepolisian Sumatera Barat (Kapolda Sumbar) yang menjabat sejak 14 Oktober 2022. Kala itu ia menggantikan Irjen Teddy Minahasa yang telah ditetapkan sebagai tersangka terkait kasus dugaan peredaran narkoba. Teddy pun divonis Pengadilan Negeri Jakarta Barat dengan pidana penjara seumur hidup.
Suharyono lahir pada 2 Desember 1966 di Temanggung, Jawa Tengah. Dia merupakan lulusan Akademi Kepolisian alias Akpol dan merupakan taruna berprestasi. Dia pun meraih penghargaan sebagai lulusan terbaik Adhi Makayasa angkatan 1992.
Setelah menyelesaikan pendidikan di Akademi Kepolisian, Suharyono kemudian meniti karier di institusi kepolisian. Berpengalaman di bidang intelijen, sejumlah jabatan strategis pernah diampu Suharyono.
Baca Juga:Persidangan Taipan Media Hong Kong Atas Tuduhan ‘Konspirasi Publikasi Hasutan’ Makan Waktu LamaDirektur Al Jazeera Salah Negm: Kerugian yang Kami Alami karena Penghentian Siaran Dibawa ke Jalur Hukum
Beberapa jabatan tersebut adalah Kapolresta Banjarmasin pada 2012, Direktur Intelijen Keamanan Polda Kepulauan Riau pada 2014, hingga Analis Kebijakan Madya Bidang Politik Baintelkam Polri pada 2015.