INDONESIA menyimpan limpahan harta karun yang tersebar di lautan. Siapa sangka, salah satu sosok fenomenal pemburu harta karun adalah Michael Hatcher, menjadi salah satu penemu harta karun Indonesia. Dia dijuluki juga sebagai The Wreck Salvage King (Raja Penyelamat Kapal Karam).
Dalam aksi-aksinya dia seringkali memakai dokumen-dokumen palsu. Bersama Antony Thorncroft dan Max De Rham, Hatcher pernah merilis buku berjudul The Nanking Cargo (1987). Buku setebal 176 itu diterbitkan Universitas California. Isinya adalah pengalaman Hacter dalam ekspedisi penemuan isi kapal Geldermasen dan juga keramik-keramik kuno.
Hatcher termasuk pemburu harta karun yang mengejar keuntungan finansial. Hatcher pernah membuat pemerintah China geram karena diduga telah menghancurkan 600 ribu keramik antik, agar harga jual keramik antik tinggi. Di mata pemerintah Indonesia, Hatcher dipandang negatif. Hacther dianggap telah menjarah kekayaan laut bangsa Indonesia. Pemerintah Indonesia lalu membentuk Panitia Nasional Barang Berharga Muatan Kapal Tenggelam (BMKT).
Baca Juga:Ibu Kandung Pegi Setiawan Tolak Jalani Pemeriksaan Psikologi, Ini Alasan Kuasa HukumSurvey ARFI Institut Ungkap Hasil Elektabilitas Calon Wali Kota Cirebon: Eti Herawati di Urutan Ketiga
Michael Hatcher adalah keturunan Inggris. Hatcher lahir di York, Inggris, tahun 1940. Masa kecilnya dihabiskan di panti asuhan. Usia 14 tahun merantau ke Australia. Sejak 1970, dia aktif dalam perburuan muatan kapal karam. Dia memulai dengan sebuah yacht tua yang direnovasi.
Awal mula Hatcher terjun sebagai pemburu harta karun bermula pada tahun 1975. Suatu hari di gedung Arsip Nasional Belanda, dia membaca arsip Belanda tentang kapal karam masa VOC dan pemerintah Hindia Belanda. Dia sadar kalau karamnya kapal tidak hanya meninggalkan kerangka, tetapi juga barang berharga yang dibawanya di dasar laut.
Sebut saja seperti batangan emas, guci-guci berharga, hingga perak. Barang tersebut jika berhasil diangkat dan dijual pasti harganya mahal. Sejak saat itu dia memetakan wilayah di Indonesia yang jadi kemungkinan kandasnya kapal.
Pada sisi lain, tak mudah untuk mengambil harta karun. Untuk mengambilnya Hatcher perlu turun ke dasar laut sedalam lebih dari 50 meter. Semakin dalam semakin bahaya. Jarak pandang kian pendek dan arus semakin kencang.
Dalam riwayatnya, tahun 1981 Hatcher mengangkat isi kapal tenggelam di Malaysia. Lalu, di tahun 1985, dia mengangkat emas lantakan di Tanjung Pinang, Indonesia. Dan masih banyak lagi hasil perburuannya yang masuk balai lelang kelas dunia macam Christie.