SISTEM air di beberapa wilayah Amerika Serikat (AS) diserang peretas. Menurut laporan, peretasan tersebut terafiliasi dengan China dan Rusia.
Bulan Februari lalu, FBI mengeluarkan peringatan soal peretas China yang masuk ke infrastruktur AS. Tujuannya merusak serta menargetkan pengolahan air, jaringan listrik, sistem transportasi, hingga infrastruktur penting lain.
Selain itu, Rusia jadi dalang penyerangan pabrik penyaringan air di Muleshoe, Texas. Serangan bulan Januari lalu menyebabkan tangki air meluap.
Baca Juga:Ibu Kandung Pegi Setiawan Tolak Jalani Pemeriksaan Psikologi, Ini Alasan Kuasa HukumSurvey ARFI Institut Ungkap Hasil Elektabilitas Calon Wali Kota Cirebon: Eti Herawati di Urutan Ketiga
“Air termasuk yang paling tidak matang dalam hal keamanan,” kata kepala praktik keamanan siber Chertoff Group, Adam Isles, dikutip dari CNBC Internasional, Kamis (27/6/2024).
Selain itu juga terjadi beberapa kali peretasan sistem air. Terbaru sistem air di Wichita, Kansas juga diretas. Tidak sebutkan siapa pelaku peretasan yang menargetkan pengukuran air, penagihan dan pemrosesan pembayaran.
Peretasan sistem air berdampak juga pada psikologis penduduk sekitar. Ini sama seperti peretasan Saluran Pipa Kolonial pada 2021.
Saat itu pompa bensin di pesisir timur dipenuhi banyak mobil. Sejumlah masyarakat AS panik dan ingin mengisi kendaraan bahan bakar agar tetap bisa beraktivitas.
Hal serupa juga bisa terjadi saat sistem air diretas. Profesor sistem teknik MIT, Stuart Madnick menjelaskan memang belum ada peretas yang bisa menghentikan aliran air, namun tetap jadi kekhawatiran yang sangat besar untuk masyarakat.
Menurutnya serangan IT pada sistem air bukanlah masalah besar. Dia dan timnya juga telah mencoba melakukannya dan berhasil menutup operasional selama berminggu-minggu.
“Kami telah mendemonstrasikan di laboratorium kami bagaimana operasional seperti pabrik air, dapat ditutup bukan hanya selama berjam-jam atau berhari-hari, namun selama berminggu-minggu. Secara teknis itu mungkin,” jelas Madnick. (*)