KOMISI Pemilihan Umum (KPU) Republik Indonesia telah menetapkan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai presiden dan wakil presiden terpilih dalam Pemilu 2024. Penetapan ini menandakan berakhirnya kontestasi politik Pilpres 2024 sekaligus memastikan keberlangsungan transisi kepemimpinan demokratik di negeri ini –setidaknya dalam konteks demokrasi prosedural.
Bagi tokoh politik, tanpa jabatan publik dan partai politik yang berada dalam genggamannya, menjadi tetap relevan dalam politik merupakan perkara sulit. Apalagi, setelah mengalami kekalahan politik. Apakah Ganjar Pranowo akan tetap relevan dalam politik untuk lima tahun mendatang, sehingga masih menjadi magnet elite dan elektoral untuk bertarung kembali pada kontestasi Pilpres 2029 mendatang?
“Ini semua bergantung pada jalan politik Mas Ganjar pasca Pilpres 2024. Karenanya, jalan politik yang akan ditempuh harus tepat,” ungkap Ketua Relawan Ganjar Pranowo 2024, Heru Subagia, Jumat (28/6).
Baca Juga:Ibu Kandung Pegi Setiawan Tolak Jalani Pemeriksaan Psikologi, Ini Alasan Kuasa HukumSurvey ARFI Institut Ungkap Hasil Elektabilitas Calon Wali Kota Cirebon: Eti Herawati di Urutan Ketiga
Jika tidak, imbuhnya, pilpres 2024 akan menjadi pertarungan politik skala nasional terakhir bagi Ganjar. Jalan ini memang jalan hidup yang menyerempet bahaya, jalan vivere pericoloso.
Menurut Heru, jalan politik Ganjar lebih ‘sempit’ ketimbang jalan politik Anies. Tidak seperti Anies yang masih memiliki kesempatan untuk menjadi gubernur yang kedua kalinya, opsi gubernur sudah tertutup bagi Ganjar karena ia telah menjabat Gubernur Jawa Tengah selama dua periode. Dalam UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, masa jabatan kepala daerah adalah lima tahun dan sesudahnya dapat dipilih kembali dalam jabatan yang sama hanya untuk satu kali masa jabatan (Pasal 60).
“Masih ada satu opsi jalan politik yang bisa ditempuh oleh Ganjar agar tetap relevan secara politik selama lima tahun mendatang, sebagai kader nasionalis militan Ganjar bisa tampil ke publik untuk menyoroti pelbagai kebijakan pemerintah sekaligus melakukan safari politik ke pelbagai pelosok negeri untuk membangun basis politiknya,” ungkap alumni UGM 1996 ini.
Oleh karena itu, Heru menekankan ketepatan dalam memilih jalan politik, ditambah dengan kecakapan politik Ganjar akan menentukan apakah ia akan tetap relevan secara politik dalam lima tahun mendatang sehingga bisa bertarung politik kembali dalam Pilpres 2029