“Jika Amerika terus mendukung Israel dan jika Israel memperluas operasinya dan menyerang Lebanon dan Hizbullah, maka Amerika akan mengerahkan seluruh pasukannya ke Lebanon dan Hizbullah,” kata Sekretaris Jenderal milisi Asa’ib Ahl al-Haq, Qais Khazali, dalam pidatonya, dikutip Kamis.
“Kepentingannya di kawasan ini, khususnya di Irak, terancam,” tegasnya.
Ia kemudian mengatakan operasi bukanlah tidak mungkin, tak hanya di Lebanon tapi juga Yaman dan Irak, merujuk semua kelompok yang didukung Iran. Ia mengatakan semuanya bertujuan menekan Israel.
Hal sama juga dikatakan milisi Irak lain, Brigade Sayyid al-Shuhada, yang dipimpin oleh Abu Ala’ al-Walai. Ia menegaskan bahwa Irak akan bergabung dalam perang apa pun yang terjadi antara Hizbullah dan Israel.
Baca Juga:Ibu Kandung Pegi Setiawan Tolak Jalani Pemeriksaan Psikologi, Ini Alasan Kuasa HukumSurvey ARFI Institut Ungkap Hasil Elektabilitas Calon Wali Kota Cirebon: Eti Herawati di Urutan Ketiga
“Perang yang sedang berlangsung di Gaza dan Lebanon antara Hizbullah dan Israel adalah perang satu poros, dan Irak adalah bagian dari poros ini,” tegas juru bicara Kazem al-Fartousi.
“Kami, faksi Irak, adalah bagian darinya,” ujarnya lagi.
“Faksi-faksi Irak menargetkan Israel hampir setiap hari dengan berbagai cara. Kami mendukung Palestina dalam perangnya dan mendukung Hizbullah dalam perangnya,” tambahnya.
Aed al-Hilali, anggota aliansi Pasukan Kerangka Koordinasi yang terkait dengan milisi yang didukung Iran, juga menyatakan demikian. Bahwa, dalam beberapa hari mendatang mungkin akan terjadi perkembangan dalam pijakan perang faksi-faksi ini.
“Faksi-faksi Irak dibentuk untuk melawan pendudukan Amerika dan agresi Israel. Oleh karena itu, reaksi dari beberapa dari mereka dalam beberapa hari terakhir akibat ancaman terhadap Hizbullah Lebanon adalah wajar,” katanya kepada laman Al-Araby Al-Jadeed.
“Faksi-faksi Irak mampu menghadapi Amerika dengan menargetkan kepentingan dan kehadiran Amerika. Koordinasi berlanjut dengan kelompok perlawanan di Yaman, Lebanon, dan Bahrain, sehingga memungkinkan adanya kemungkinan untuk menyerang instalasi Israel di wilayah pendudukan,” tambahnya lagi.
Sebelumnya, Iran diyakini akan bergabung dengan Hizbullah jika Israel berperang dengan kelompok itu. Ini dikatakan Kepala Staf Gabungan A, Jenderal Angkatan Udara AS Charles Q. Brown.
Brown mengutarakannya dalam perjalanan ke Bostwana dalam pertemuan para menteri Afrika, sebagaimana dimuat The Guardian awal pekan kemarin. Ditegaskannya bantuan Iran akan muncul terutama saat mereka menilai Hizbullah secara signifikan dirugikan dan terancam.