Julian Assange Bebas, WikiLeaks Ungkap Kesepakatan Pembelaan Penting dengan Amerika Serikat Akhiri Drama

Pendiri Wikileaks meninggalkan penjara dengan keamanan maksimum Belmarsh pada Senin pagi setelah lima tahun (R
Pendiri Wikileaks meninggalkan penjara dengan keamanan maksimum Belmarsh pada Senin pagi setelah lima tahun (Reuters)
0 Komentar

JULIAN Assange resmi dibebaskan dari penjara Senin kemarin. Ia pun dilaporkan telah meninggalkan Inggris.

Hal ini dipaparkan WikiLeaks seraya berujar kalau pendirinya itu telah mencapai kesepakatan pembelaan penting dengan pihak berwenang Amerika Serikat (AS) untuk mengakhiri drama hukumannya selama bertahun-tahun. Assange ditahan di Inggris selama lima tahun dan bergelut dengan upaya menentang ekstradisi ke AS, di mana Wahington berusaha mengadilinya karena mengungkap rahasia militer.

“Julian Assange bebas,” tulis WikiLeaks di X, dikutip dari AFP, Selasa (25/6/2024).

Baca Juga:Ibu Kandung Pegi Setiawan Tolak Jalani Pemeriksaan Psikologi, Ini Alasan Kuasa HukumSurvey ARFI Institut Ungkap Hasil Elektabilitas Calon Wali Kota Cirebon: Eti Herawati di Urutan Ketiga

Di media sosial (medos) itu, WikiLeaks pun merilis video pendek Assange berbicara dengan orang-orang di tempat yang tampak seperti kantor. Setelahnya, ia kemudian naik pesawat.

Assange sendiri sebenarnya berasal dari Australia. Namun pria yang kini berusia 52 tahun tersebut, diyakini tak akan kembali ke Australia melainkan ke AS, Rabu waktu setempat.

Assange dicari Washington karena menerbitkan ratusan ribu dokumen rahasia AS dari tahun 2010 melalui web whistleblowing WikiLeaks. Kala itu ia menjabat sebagai kepala situs.

Salah satunya adalah dokumen rahasia militer AS tentang perang di Irak dan Afghanistian. Materi yang dia rilis termasuk video yang menunjukkan warga sipil terbunuh oleh tembakan helikopter tempur AS di Irak pada tahun 2007 di mana korbannya termasuk dua jurnalis Reuters.

Baca: Kronologi Korean Air Terjun 26.900 Kaki dalam 15 Menit, Ini SebabnyaAS menuduh Assange berdasarkan Undang-Undang Spionase 1917. UU itu bisa menyeretnya dengan hukuman 175 tahun penjara.

Assange pun didakwa oleh dewan juri federal AS pada tahun 2019 atas 18 dakwaan. Namun begitu ia belum pernah dihadirkan ke pengadilan AS.

Assange kemudian ditangkap setelah menghabiskan tujuh tahun bersembunyi di kedutaan Ekuador, bukan di AS melainkan di London, Inggris. Kala itu, ia menghindari ekstradisi ke Swedia, di mana dia menghadapi tuduhan pelecehan seksual yang akhirnya dibatalkan.

Baca Juga:Persidangan Taipan Media Hong Kong Atas Tuduhan ‘Konspirasi Publikasi Hasutan’ Makan Waktu LamaDirektur Al Jazeera Salah Negm: Kerugian yang Kami Alami karena Penghentian Siaran Dibawa ke Jalur Hukum

Pemerintah Inggris kemudian menyetujui ekstradisi ke AS pada Juni 2022. Ia terus menentang hal ini dengan sejumlah cara.

Dalam perkembangan terbaru dalam kisah ini, dua hakim Inggris mengatakan pada bulan Mei bahwa Assange dapat mengajukan banding terhadap ekstradisinya ke AS. Pengumuman bebas ini terjadi dua minggu sebelum Assange dijadwalkan hadir di pengadilan Inggris untuk mengajukan banding atas keputusan yang menyetujui ekstradisinya ke AS.

0 Komentar