Selain itu, satu hal yang perlu dipahami adalah logika organisasi – dalam hal ini parpol – memiliki perbedaan dengan logika individu. Presumsi ini disiratkan Francis Fukuyama dalam bukunya yang berjudul State-Building: Governance and World Order in the 21st Century.
Berkaca pada pemikiran cendekiawan politik Amerika Serikat (AS) Herbert Simon tentang teori satisficing atau keterpuasan, Fukuyama menjelaskan bahwa tujuan organisasi sebenarnya tidak pernah hadir secara jelas, tetapi muncul sebagai hasil dari berbagai interaksi para pelaku organisasi.
Menurut Fukuyama, hal itu bisa terjadi karena rasionalitas terbatas dari para individu-individu dalam organisasi. Kecenderungan itu tidak lain disebabkan oleh individu yang cenderung memiliki penafsiran yang berbeda atas suatu peristiwa.
Baca Juga:Ibu Kandung Pegi Setiawan Tolak Jalani Pemeriksaan Psikologi, Ini Alasan Kuasa HukumSurvey ARFI Institut Ungkap Hasil Elektabilitas Calon Wali Kota Cirebon: Eti Herawati di Urutan Ketiga
Apa yang dikemukakan Fukuyama mungkin telah dipahami PDIP sejak awal mengusung Ganjar sebagai capres.
Interpretasi itu berangkat dari tiga hal yang saling terkait, yakni martabat PDIP yang tak pernah absen mengusung capres pasca Reformasi, ketiadaan opsi lain yang bisa memberikan – setidaknya – sedikit perlawanan bagi Prabowo Subianto dan Anies Baswedan, serta ajang legislatif yang memang menjadi prioritas utama semua parpol. Apalagi, dalam logika dan kalkulasi PDIP sebagai pemenang di dua ajang pemilu sebelumnya.
Impresi dukungan “setengah hati” PDIP kemudian mengemuka saat mengacu pada apa yang dikemukakan Fukuyama.
Hasil survei Kanigoro melakukan simulasi pasangan Cagub dan Cawagub Jateng. Nama Cagub Jateng yang disebut yakni Ahmad Lutfhi dan Hendrar Prihadi. Sedangkan untuk nama Cawagub Jateng ada Siti Atikoh, Taj Yasin Maimoen, KH Muhammad Yusuf Chudlori (Gus Yusuf), dan Casytha Arriwi Kathmandu.
Survei ini digelar tanggal 1-15 Juni 2024 di 35 Kabupaten/Kota di Jateng. Metode pengambilan sampel dengan Non Probability Purposive Sampling dari 2.100 responden terpilih dengan kriteria tokoh (stakeholder) yang dapat mempengaruhi pemilih lainnya (advocacy voters) berdasarkan kemampuan dalam melakukan penilaian kompetensi dan kelayakan delapan tokoh figur Calon Gubernur maupun Wakil Gubernur Jateng. Margin of error kurang lebih 2,1 persen dan tingkat kepercayaan 95%.
Hasilnya, wacana duet Ahmad Luthfi dan Siti Atikoh ternyata banyak dipilih responden.