Pelapor Khusus PBB untuk Palestina Ungkap Keprihatinan Atas Penggunaan Warga Jadi Perisai Manusia oleh Israel

Francesca Albanese
Francesca Albanese (Reuters)
0 Komentar

PELAPOR Khusus PBB untuk wilayah pendudukan Palestina, Francesca Albanese, menyatakan keprihatinannya atas penggunaan warga Palestina sebagai perisai manusia oleh Israel, menyusul beredarnya sebuah video yang menunjukkan tentara penjajah Israel mengikat seorang warga sipil Palestina di bagian depan jip militer di Jenin.

Sebuah video yang beredar di media sosial dan diverifikasi oleh Reuters menunjukkan seorang warga Palestina di Jenin, Mujahed Azmi, berada di atas jip yang melewati dua ambulans.

Menurut keluarga Azmi, ada penggerebekan, dan dia terluka selama penggerebekan tersebut, dan ketika keluarga meminta ambulans, tentara membawa Mujahed, mengikatnya di atas kap mobil dan pergi.

Baca Juga:Ibu Kandung Pegi Setiawan Tolak Jalani Pemeriksaan Psikologi, Ini Alasan Kuasa HukumSurvey ARFI Institut Ungkap Hasil Elektabilitas Calon Wali Kota Cirebon: Eti Herawati di Urutan Ketiga

Dalam sebuah tulisan di X, Albanese mengecam kekebalan hukum yang digunakan oleh pendudukan Israel untuk melanggar piagam-piagam hukum internasional, dengan mengatakan, “Sungguh mengherankan bagaimana sebuah negara yang lahir 76 tahun yang lalu telah berhasil membalikkan hukum internasional secara harfiah.”

Ia lebih lanjut menyatakan bahwa tindakan “Israel” dapat berisiko “berakhirnya multilateralisme, yang bagi beberapa negara anggota yang berpengaruh tidak lagi memiliki tujuan yang relevan.”

Pada Mei, sebuah laporan dari Defense for Children International (DCI) berhasil membuktikan tiga kejadian berbeda di mana pasukan pendudukan Israel menggunakan anak-anak Palestina sebagai perisai manusia di Tepi Barat.

Anak-anak tersebut dipaksa berjalan di depan pasukan pendudukan saat mereka menyerbu lorong-lorong kamp pengungsi Nur Syam dan rumah-rumah warga Palestina di sekitarnya.

Menurut laporan tersebut, tentara Israel diduga menggunakan dua anak Palestina sebagai perisai manusia dengan meletakkan senapan di pundak mereka dan melepaskan tembakan dalam dua insiden.

Seorang anak lainnya menceritakan bagaimana pasukan pendudukan Israel memisahkannya dari keluarganya selama penggerebekan di apartemen mereka.

Setelah itu, ia dipaksa untuk mengetuk pintu rumah tetangga, mendesak mereka untuk pergi.

0 Komentar