DUNIA saat ini sedang mengalami ancaman perang nuklir. Ini ditandai dengan memanasnya hubungan antara dua kekuatan nuklir besar dunia, Amerika Serikat (AS) dan Rusia, pasca perang di Ukraina.
Presiden Rusia Vladimir Putin menegaskan negaranya akan terus mengembangkan persenjataan nuklir, yang saat ini merupakan yang terbesar di dunia. Putin menyebut pengembangan pasokan senjata nuklir diperlukan sebagai alat pencegah konflik.
Dalam pernyataannya, Putin juga menyatakan Moskow perlu memasok senjata dan drone terbaru kepada tentara-tentaranya yang bertempur di Ukraina.
Baca Juga:Ibu Kandung Pegi Setiawan Tolak Jalani Pemeriksaan Psikologi, Ini Alasan Kuasa HukumSurvey ARFI Institut Ungkap Hasil Elektabilitas Calon Wali Kota Cirebon: Eti Herawati di Urutan Ketiga
Seperti dilansir Reuters, Sabtu (22/6), penegasan soal Moskow akan terus mengembangkan senjata nuklir itu disampaikan Putin saat berbicara di Kremlin dalam sebuah seremoni yang dihadiri lulusan akademi militer, polisi, dan intelijen Rusia, pada Jumat (21/6) waktu setempat.
“Kita berencana untuk mengembangkan lebih lanjut triad nuklir sebagai jaminan pencegahan strategis dan menjaga keseimbangan kekuatan di dunia,” ucap Putin dalam seremoni tersebut.
Triad nuklir Rusia merujuk pada rudal nuklir yang diluncurkan dari darat, laut dan udara.
Sejak memerintahkan pengerahan pasukan militer Rusia ke wilayah Ukraina pada Februari 2022, Putin telah mengatakan dalam beberapa kesempatan bahwa Moskow akan menggunakan senjata nuklir jika diperlukan untuk mempertahankan diri. Komentar Putin itu dianggap Barat sebagai ancaman nuklir.
Putin sempat melontarkan peringatan kepada negara-negara Barat bahwa Rusia secara teknis siap untuk perang nuklir, terutama terkait perang di Ukraina. Pada Mei lalu, dia memerintahkan militer Rusia untuk melakukan latihan senjata nuklir taktis yang melibatkan angkatan laut dan pasukan yang berbasis di dekat Ukraina.
Namun kemudian pada awal Juni ini, Putin mengatakan negaranya tidak perlu menggunakan senjata nuklir untuk mengamankan kemenangan di Ukraina.
Saat menghadiri sesi pleno Forum Ekonomi Internasional St Petersburg pada 7 Juni lalu, Putin mengatakan dirinya tidak melihat adanya kondisi dan persyaratan untuk menggunakan senjata semacam itu pada saat ini.
Baca Juga:Persidangan Taipan Media Hong Kong Atas Tuduhan ‘Konspirasi Publikasi Hasutan’ Makan Waktu LamaDirektur Al Jazeera Salah Negm: Kerugian yang Kami Alami karena Penghentian Siaran Dibawa ke Jalur Hukum
“Penggunaannya (senjata nuklir-red) dimungkinkan dalam kasus luar biasa — jika terjadi ancaman terhadap kedaulatan dan integritas wilayah negara. Saya pikir situasi seperti itu tidak akan terjadi. Hal seperti itu tidak diperlukan,” tegas Putin dalam forum tersebut.