“Saya melihat pembantaian ribuan warga sipil tak berdosa sementara dunia menyaksikan melalui ponsel pintar mereka,” kata Bettancourt kepada NBC, yang melaporkan bahwa angkatan udara telah menindaklanjuti 36 permohonan conscientious objector yang diajukan sejak awal 2021, 29 di antaranya dikabulkan.
Dengan mengajukan keberatan secara terbuka, mereka berharap dapat memengaruhi posisi AS dalam mendukung Israel.
Mereka juga telah dipengaruhi oleh Aaron Bushnell, penerbang AS yang membakar diri pada bulan Februari sebagai bentuk protes terhadap perang Gaza.
Baca Juga:Ibu Kandung Pegi Setiawan Tolak Jalani Pemeriksaan Psikologi, Ini Alasan Kuasa HukumSurvey ARFI Institut Ungkap Hasil Elektabilitas Calon Wali Kota Cirebon: Eti Herawati di Urutan Ketiga
AS telah menyediakan ribuan bom besar, bersama dengan amunisi dan peralatan lainnya, serta dukungan intelijen, kepada militer Israel sejak dimulainya perang di Gaza.
Senjata-senjata tersebut, termasuk bom seberat 907 kg, telah berulang kali digunakan dalam serangan berskala besar yang menewaskan banyak warga sipil, termasuk dalam serangan terhadap sekolah-sekolah yang dikelola Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang kini digunakan sebagai tempat penampungan bagi para pengungsi Palestina.
Namun pada awal pekan ini, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu merilis sebuah pernyataan video yang mengkritik keras AS karena “menahan senjata dan amunisi ke Israel” dalam beberapa bulan terakhir. (*)