Dengan perkembangan layanan yang sangat cepat, tidak heran jika kemudian pelanggan TransJakarta meningkat pesat.
Pada 4 Februari 2020, TransJakarta membuat sejarah dengan mencatat 1 juta penumpang per hari.
Sebelum pandemi pada 2019, jumlah penumpang TransJakarta mencapai 264, 65 juta, meningkat hingga 40,04% dibandingkan tahun sebelumnya.
Baca Juga:Ibu Kandung Pegi Setiawan Tolak Jalani Pemeriksaan Psikologi, Ini Alasan Kuasa HukumSurvey ARFI Institut Ungkap Hasil Elektabilitas Calon Wali Kota Cirebon: Eti Herawati di Urutan Ketiga
Jumlah penumpang memang turun pada 2021 (123,79 juta) karena ada kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) menyusul terjadinya pandemi Covid-19.
Sementara di 2023, jumlah penumpang TransJakarta mencapai 280 juta. TransJakarta juga mengklaim bahwa di 2023 berhasil mencatatkan jumlah penumpang sebanyak 1,1 juta per harinya.
Dari kinerja keuangannya, TransJakarta pada 2022 mencatatkan laba bersih. Laba tahun berjalan TransJakarta per akhir 2022 mencapai Rp 355,18 miliar, naik dibandingkan pada 2021 yang tercatat Rp 270,38 miliar.
Sedangkan pendapatan usaha TransJakarta tercatat Rp 3,69 triliun pada 2022, naik dibandingkan pada 2021 yang tercatat Rp 3,06 triliun.
MRT Jakarta
MRT (Mass Rapid Transit) Jakarta yang hadir pada 24 Maret 2019 menghubungkan dua titik penting dalam pusat kota, yaitu stasiun Lebak Bulus di selatan Jakarta dan stasiun Bundaran HI.
Sejak awal pengoperasiannya, MRT Jakarta menjadi pilihan utama bagi warga yang ingin menghindari kemacetan jalan raya dan mengeksplorasi kota dengan lebih efisien.
Sejarah proyek MRT Jakarta dimulai pada tahun 2013, ketika visi untuk sistem transportasi publik yang modern dan efisien mulai diwujudkan. Tujuannya adalah jelas yakni mengurangi kemacetan lalu lintas yang menjadi momok di Jakarta.
Baca Juga:Persidangan Taipan Media Hong Kong Atas Tuduhan ‘Konspirasi Publikasi Hasutan’ Makan Waktu LamaDirektur Al Jazeera Salah Negm: Kerugian yang Kami Alami karena Penghentian Siaran Dibawa ke Jalur Hukum
Namun, MRT Jakarta tidak berhenti hanya pada tahap awalnya. Sejak saat itu, upaya terus dilakukan untuk mengembangkan jaringan dan meningkatkan layanan, sehingga lebih banyak warga Jakarta dan penduduk sekitarnya dapat menikmati manfaat transportasi publik yang nyaman, cepat, dan andal.
Saat ini, pembangunan MRT Jakarta untuk fase-fase berikutnya terus berlanjut, di mana fase yang saat ini masih berlanjut pembangunannya yakni Fase 2, tepatnya Fase 2A, yang menghubungkan Bundaran HI hingga Kota.
Sedangkan Fase 2B terdiri dari dua stasiun bawah tanah (Mangga Dua dan Ancol) dan satu depo di Ancol Marina dengan total panjang jalur sekitar enam kilometer, masih sedang dalam tahap studi kelayakan.
LRT Jakarta