Polda Sumatera Barat Sebut Polisi Selidiki Kasus Kematian Bocah 13 Tahun di Bawah Jembatan Bypass Kuranji

Kabid Humas Polda Sumbar, Kombes Dwi Sulistyawan. (Foto: Dok. Humas Polda Sumbar)
Kabid Humas Polda Sumbar, Kombes Dwi Sulistyawan. (Foto: Dok. Humas Polda Sumbar)
0 Komentar

Lewat video yang diposting akun TikTok @riki.lesmana6, Adit menjelaskan, kejadian itu bermula ketika pada Sabtu (8/6/2024) malam, petugas kepolisian menghalau sejumlah remaja yang hendak tawuran. Saat itu Adit dan korban yang mengendarai motor juga termasuk dalam rombongan yang dikejar.

Saat pengejaran itu, Adit mengaku mendapat perlakuan tidak mengenakkan dari petugas. Motor yang dikendarainya bersama AF seketika ditendang, hingga membuatnya berdua terjatuh.

“(Polisi) tidak ada nyuruh berhenti, langsung (motor, red) ditendang saja,” terang Adit dinukil delik, Minggu (16/6/2024) siang.

Baca Juga:Ibu Kandung Pegi Setiawan Tolak Jalani Pemeriksaan Psikologi, Ini Alasan Kuasa HukumSurvey ARFI Institut Ungkap Hasil Elektabilitas Calon Wali Kota Cirebon: Eti Herawati di Urutan Ketiga

Usai jatuh, Adit mengaku, langsung bangun untuk mencari handphone (HP) miliknya yang ikut terjatuh. AF yang jatuh tak jauh darinya juga ikut bangkit. Saat itu terjadi percakapan antara Adit dan AF.

AF sempat mengutarakan kepada Adit untuk melompat dari atas jembatan ke bawah sungai Batang Kuranji. Namun rencana AF mendapat penolakan dari Adit.

“Jarak kami hanya sekitar 2,5 meter. Waktu itu AF sempat bertanya, melompat kita Bang Dit. Saya jawab, tidak. Abang mau menyerahkan diri. Abang mau cari HP dulu,” kata Adit menirukan percakapan mereka berdua.

Usai percakapan itu, Adit langsung diamankan petugas. Ia bersama sejumlah remaja lainnya yang ikut diamankan dibawa ke Mapolsek Kuranji. Sejak saat itu Adit mengaku tidak lagi melihat AF.

Dugaan tindakan kekerasan yang dialami Adit berlanjut hingga di Mapolsek Kuranji. Di kantor tersebut, Adit mengaku disetrum hingga ditendang.

“Tiba di Polsek Kuranji, kami langsung disetrum. Juga ditendang dengan sepatunya. Kalau menangis, malah dipukul,” beber Adit.

Bahkan kata Adit, ada yang disuruh berguling-guling. “Ada yang disuruh guling-guling,” ujarnya.

Baca Juga:Persidangan Taipan Media Hong Kong Atas Tuduhan ‘Konspirasi Publikasi Hasutan’ Makan Waktu LamaDirektur Al Jazeera Salah Negm: Kerugian yang Kami Alami karena Penghentian Siaran Dibawa ke Jalur Hukum

Adit melanjutkan, kemudian pada Minggu (9/6/2024), Adit bersama remaja lainnya dikumpulkan. Kembali, pada Minggu tersebut, Adit juga tak melihat AF. Adit mengaku dirinya sempat mendapatkan ancaman.

“Siapa yang coba mengadu, dan saya diproses, kalian bakal dimasukkan ke sel,” kata Adit menirukan ucapan petugas.

Adit mengaku, tak satu pun barang bukti senjata tajam yang diamankan petugas saat itu.

0 Komentar