MEDIA sosial X tak baik-baik saja sejak dibeli oleh Elon Musk. Selama lebih dari satu tahun, pendapatan perusahaan yang dulu bernama Twitter terus mengalami penurunan.
Penurunan pendapatan itu terlihat dalam dokumen yang disiapkan X untuk mendapatkan izin sebagai penerima uang seperti Paypal. Bloomberg yang mendapatkan dokumen itu melaporkan keuangan platform mengalami kesulitan sejak Oktober 2022.
Salah satu yang terungkap adalah pendapatan perusahaan anjlok hampir 40% selama enam bulan pertama 2023 dibandingkan tahun sebelumnya. Rentang waktu tersebut adalah tahun penuh pertama Musk mengendalikan X.
Baca Juga:Ibu Kandung Pegi Setiawan Tolak Jalani Pemeriksaan Psikologi, Ini Alasan Kuasa HukumSurvey ARFI Institut Ungkap Hasil Elektabilitas Calon Wali Kota Cirebon: Eti Herawati di Urutan Ketiga
Saat itu perusahaan menghasilkan US$1,48 miliar. X juga harus kehilangan US$456 juta selama kuartal pertama, dikutip dari Mashable, Kamis (20/6/2024).
Iklan jadi alasan penurunan pendapatan yang cukup signifikan itu. Sebelum dibeli Musk, 90% pemasukan perusahaan berasal dari iklan.
Namun Musk membuat banyak perubahan yang berujung kontroversi selama awal kepemimpinannya. Inilah yang membuat para pengiklan enggan masuk ke platform tersebut.
Musk diketahui memutar otaknya untuk mengembalikan pendapatan X. Salah satunya dengan meluncurkan paket berlangganan X premium dan layanan berlangganan bagi pembuat konten.
Sementara itu, laporan yang mengutip dokumen internal X itu menyebutkan layanan pembayaran bernama X Payments dibuat dengan tujuan untuk meningkatkan keterlibatan di dalam platform. Perusahaan juga tak akan membebankan biaya pada sebagian besar layanan pembayaran.
Sebenarnya rencana pembuatan bisnis pembayaran sudah diungkapkan pada Februari 2022, jauh sebelum Musk membelinya. Sebelumnya, dia juga sempat menyampaikan ide soal pengguna X bisa membuka rekening tabungan dengan janji mendapatkan ‘hasil yang tinggi’.
X Payments akan memiliki dewan direksi dan tim manajemen sendiri. Belum jelas apakah X akan bermitra dengan bank atau pemroses pembayaran lain, namun yang pasti perusahaan belum akan memasukkan cryptocurrency dalam layanannya.
Baca Juga:Persidangan Taipan Media Hong Kong Atas Tuduhan ‘Konspirasi Publikasi Hasutan’ Makan Waktu LamaDirektur Al Jazeera Salah Negm: Kerugian yang Kami Alami karena Penghentian Siaran Dibawa ke Jalur Hukum
Kendati masalah pendapatan di X cukup besar, tetapi sepertinya tak akan berpengaruh besar terhadap kekayaan Elon Musk. Dalam laporan Forbes Real Time Billionaires, Musk masih menempati posisi pertama sebagai orang terkaya di dunia dengan harta US$ 214,1 miliar.
Sumber uang Musk memang tersebar di berbagai channel. Selain menjadi pemilik X, Musk juga merupakan pendiri dan CEO raksasa mobil listrik Tesla, serta perusahaan roket luar angkasa dan satelit SpaceX. Ia juga berinvestasi di banyak startup. (*)