Tak sampai di sana, mobil milik korban juga dibakar warga di tengah hutan. Menyusul peristiwa itu, Kapolda Jawa Tengah menetapkan 10 tersangka yang menjadi pelaku pembunuhan.
Menyusul peristiwa itu, muncul dugaan bahwa Sukolilo adalah wilayah penadah kendaraan bermotor. Hal itu menyusul tindakan warganet yang ramai-ramai membagikan kisah pengalaman mereka pernah menjadi saksi pencurian kendaraan bermotor dengan pelaku berasal dari Sukolilo.
Banyak warganet yang percaya dengan tuduhan itu benar. Hal ini semakin diperkuat dengan beredarnya foto banyaknya kendaraan bermotor di Sukolilo yang tanpa plat nomor.
Baca Juga:Ibu Kandung Pegi Setiawan Tolak Jalani Pemeriksaan Psikologi, Ini Alasan Kuasa HukumSurvey ARFI Institut Ungkap Hasil Elektabilitas Calon Wali Kota Cirebon: Eti Herawati di Urutan Ketiga
Tidak lama setelah tuduhan itu viral, Polda Jawa Tengah bersama Polres Pati menggelar razia dadakan ke rumah-rumah warga Sukolilo. Hasilnya, polisi mengamankan puluhan kendaraan bermotor tanpa pelat nomor dan tanpa surat-surat yang lengkap.
Di antara kendaraan-kendaraan tersebut ada yang merupakan kendaraan keluaran terbaru. Hal ini menyebabkan publik geram dan bermaksud memberikan hukuman sosial kepada oknum masyarakat setempat.
Salah satu yang dilakukan warganet adalah membuat label “Kampung Pembunuh” di sekitar wilayah Sukolilo melalui Google Maps. Hal inilah yang diduga menjadi alasan kenapa nama Sukolilo di Google Maps saat ini muncul sebagai “Kampung Pembunuh” atau “Kampung Penadah.” (*)