Dalam laman Facebook Dutch Doku Channel, ayah Rutte bernama Izaäk Rutte dan ibunya bernama Hermina Cornelia Dilling. Izaäk merupakan salah satu direktur perusahaan Belanda, Jacobson Van den Berg & Co, di Indonesia.
Sebelum menikah dengan Hermina, Izaäk memiliki istri bernama Petronella Hermanna Dilling, yang tak lain merupakan saudari dari Hermina. Mereka tercatat tinggal di sebuah rumah di wilayah Tosari, Jakarta Pusat dan memiliki tiga orang anak..
Namun saat perang dunia pecah, Izaäk dan keluarganya harus mendekam menjadi tawanan perang atau interniran dan ditempatkan di sebuah kamp di wilayah Cideng. Dalam penahanan ini, Petronella wafat dan dikebumikan di Indonesia.
Baca Juga:Ibu Kandung Pegi Setiawan Tolak Jalani Pemeriksaan Psikologi, Ini Alasan Kuasa HukumSurvey ARFI Institut Ungkap Hasil Elektabilitas Calon Wali Kota Cirebon: Eti Herawati di Urutan Ketiga
“Orang tua saya harus memulai dari awal lagi beberapa kali dalam hidup mereka. Ayah saya berada di kamp penjara Jepang selama Perang Dunia II. Dia telah kehilangan istrinya dan ketika dia kembali dia hanya membawa pakaian itu di punggungnya. Dia kemudian menikahi ibu saya, saudara perempuan dari istri pertamanya,” kata Rutte dikutip The Indo Project.
Setelah perang berakhir, Izaäk pun menikah dengan Hermina dan kembali tinggal di Jakarta. Tetapi bermukimnya Izaäk dan keluarga hanya terjadi hingga tahun 1958 karena saat itu, Presiden Soekarno memerintahkan sejumlah ekspatriat untuk kembali ke negara asal.
“Kembali ke Belanda, mereka kembali harus memulai hidup dari awal. Ayah saya bekerja di sini di dealer mobil DAF,” tambah Rutte.
“Orang tua saya selalu sangat membumi tentang apa yang mereka miliki. Mereka menanamkan dalam diri anak-anak mereka pesan bahwa penting untuk bekerja, tetap rendah hati, dan selalu ada untuk satu sama lain. Itulah yang mereka wariskan kepada saya.” (*)