Ajakan menyembelih kerbau sebagai sebuah kearifan lokal itu, kini berubah menjadi kultur masyarakat di Kabupaten Kudus dan menjadi bagian dari peradaban masyarakatnya.
Tradisi toleran masyarakat Kudus tersebut tidak akan punah, meskipun masih banyak pihak yang ingin menemukan bukti fisik adanya ajakan Sunan Kudus untuk menghormati umat Hindu dengan tidak menyembelih sapi tersebut.
Hanya terima kerbau
Salah satu masjid yang masih setia memegang ajaran Sunan Kudus, yakni Masjid Al Aqsha Menara karena Hari Raya Idul Adha hanya menerima penitipan kerbau, kambing, dan domba.
Baca Juga:Ibu Kandung Pegi Setiawan Tolak Jalani Pemeriksaan Psikologi, Ini Alasan Kuasa HukumSurvey ARFI Institut Ungkap Hasil Elektabilitas Calon Wali Kota Cirebon: Eti Herawati di Urutan Ketiga
Juru bicara Yayasan Masjid Menara dan Makam Sunan Kudus Deny Nur Hakim membenarkan bahwa selama ini masyarakat juga paham bahwa Masjid Menara Kudus hanya menerima kerbau, kambing, dan domba. Karena sudah menjadi tradisi maka selama ini tidak ada warga yang menyerahkan sapi sebagai hewan kurban di masjid ini.
Ajaran Sunan Kudus ini diyakini tidak akan punah karena masih banyak pihak yang menyebarluaskan informasi mengenai ajaran Sunan Kudus tersebut kepada generasi muda, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun di bangku sekolah.
Pelaksanaan kurban di Masjid Al Aqsha Menara Kudus dijadwalkan pada hari Rabu tanggal 12 Dzulhijjah 1445 Hijriah bertepatan dengan 19 Juni 2024.
Adapun jumlah hewan kurban tercatat 14 kerbau, namun bisa bertambah karena masih ada waktu bagi masyarakat menyerahkan hewan kurban. Pada tahun lalu jumlah kerbau yang dijadikan kurban 18 ekor, sedangkan kambing 30 ekor.
Tradisi Masjid Al Aqsha Menara Kudus tetap menyembelih kerbau pada setiap Idul Adha yang terjaga hingga hari ini memberi pesan tentang pentingnya merawat toleransi. (*)