Jumlah hewan ternak yang dijadikan hewan kurban tersebut diperkirakan mengalami kenaikan berkisar 5-10 persen dari tahun sebelumnya, dengan total pemotongan tahun 2023 sebesar 9.497 ekor menjadi 10.440 ekor.
Suprayitno, budayawan Kudus, menganggap minimnya populasi ternak kerbau di kabupaten ini tidak akan menyurutkan warga masyarakat setempat untuk menyembelih kerbau saat Idul Adha karena mereka memilik keyakinan fanatik untuk melestarikan ajaran Sunan Kudus.
Oleh karena itu, walaupun populasi kerbau di Kabupaten Kudus tidak banyak, masih banyak pekurban tetap melaksanakan ajaran Sunan Kudus untuk menghormati umat Hindu dengan tidak menyembelih sapi saat Hari Raya Idul Adha.
Baca Juga:Ibu Kandung Pegi Setiawan Tolak Jalani Pemeriksaan Psikologi, Ini Alasan Kuasa HukumSurvey ARFI Institut Ungkap Hasil Elektabilitas Calon Wali Kota Cirebon: Eti Herawati di Urutan Ketiga
Warga dari luar daerah yang menetap di Kudus, karena lingkungannya juga fanatik mengamalkan ajaran Sunan Kudus, akhirnya ikut menghormati kearifan lokal dengan menyembelih kerbau sebagai bentuk toleransi antarumat beragama.
Meskipun era modern seperti sekarang banyak terjadi perpindahan penduduk, termasuk di Kabupaten Kudus seiring tumbuhnya industri baru yang menyerap ribuan pekerja baik dari Kudus maupun luar daerah, hal itu tidak mengubah sikap mayoritas Muslim untuk tetap menghormati umat Hindu. Memang, sejumlah kalangan yang tidak fanatik, kini mulai beralih memilih sapi dalam berkurban.
Masyarakat Kudus sendiri cukup akrab dengan daging kerbau karena awalnya hewan ini dijadikan penarik gerobak, alat transportasi tradisional yang sudah ada sejak era Kerajaan Majapahit. Selain itu, kerbau digunakan pula untuk membajak sawah para petani sebelum akhirnya digantikan traktor seiring dengan perkembangan zaman yang serba-modern.
Kuliner khas Kudus juga menggunakan bahan baku daging kerbau, di antaranya satai, pindang, dan soto kerbau sehingga masyarakat juga terbiasa mengonsumsi daging kerbau.
Kerbau juga menjadi prestise bagi kalangan ekonomi menengah ke atas sehingga setiap ada hajat penting, mereka lebih memilih menyembelih kerbau untuk jamuan makan ketimbang hewan ternak lainnya. Harga daging kerbau memang lebih mahal dibandingkan daging sapi. Harga daging kerbau rata-rata di atas Rp150.000/kg, sedangkan daging sapi di bawahnya.
Hal demikian akhirnya menciptakan pangsa pasar tersendiri karena kebutuhan masyarakat tidak hanya saat Idul Adha, tetapi juga diperlukan dalam konsumsi sehari-hari.