Jelang Kunjungan Perdana Menteri China, Malaysia Siap Gabung Kelompok Ekkonomi BRICS

Para pemimpin negara ekonomi pesar di dunia, yaitu Brasil, Rusia, India, Tiongkok, dan Afrika Selatan (Afsel)
Para pemimpin negara ekonomi pesar di dunia, yaitu Brasil, Rusia, India, Tiongkok, dan Afrika Selatan (Afsel) di KTT BRICS. (Twitter.com)
0 Komentar

MALAYSIA sedang bersiap untuk bergabung dengan kelompok ekonomi negara BRICS. Hal tersebut diungkapkan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim dalam sebuah wawancara dengan media Tiongkok Guancha.

Kelompok negara tersebut awalnya mencakup Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan, yang memberinya akronim BRICS.

Kelompok ini tahun lalu mulai memperluas keanggotaannya sebagai respons menghadapi  tatanan dunia yang didominasi oleh perekonomian Barat. Negara-negara seperti Arab Saudi, Iran, Ethiopia, Mesir, Argentina, dan Uni Emirat Arab telah bergabung.

Kini ada lebih dari 40 negara menyatakan minatnya untuk bergabung.

Baca Juga:Ibu Kandung Pegi Setiawan Tolak Jalani Pemeriksaan Psikologi, Ini Alasan Kuasa HukumSurvey ARFI Institut Ungkap Hasil Elektabilitas Calon Wali Kota Cirebon: Eti Herawati di Urutan Ketiga

“Kami telah mengambil keputusan, kami akan segera menerapkan prosedur formal, Kami hanya menunggu hasil akhir dari pemerintah di Afrika Selatan,” kata Anwar, Senin (17/6/2024).

Kantor PM Malaysia, pada Selasa (18/6/2024), telah mengonfirmasi keterangan Anwar tersebut. Saat wawancara, dia tidak memberikan perincian lebih lanjut tentang proses lamaran untuk bergabung.

Komentar Anwar muncul menjelang kunjungan tiga hari Perdana Menteri China Li Qiang minggu ini, sebagai bagian dari perayaan 50 tahun hubungan diplomatik antara Malaysia dan Tiongkok.

Malaysia dan Tiongkok diperkirakan akan menandatangani beberapa kesepakatan selama kunjungan Li, termasuk memperbarui perjanjian kerja sama perdagangan dan ekonomi yang berdurasi lima tahun. (*)

0 Komentar