Marean sependapat dengan Henn bahwa luasnya wilayah Afrika menciptakan keragaman genetik, membuat manusia mengembangkan kognisinya ke tingkat yang lebih tinggi dan menciptakan hubungan sosial yang lebih baik.
“Semakin banyak variasi genetik yang kita miliki, semakin tinggi kemungkinan kita mengembangkan sesuatu yang menarik,” katanya. Meski daratan Eropa dan Asia sangat besar, ia mengatakan iklim Afrika yang lebih hangat bisa memberikan keuntungan bagi H. sapiens. Periode glasial yang terjadi setiap 100.000 tahun akan membuat hominid Eurasia tertutup es. Sedangkan H. sapiens di Afrika akan kehilangan sedikit wilayah jelajahnya selama periode tersebut. Dengan jangkauan yang lebih baik, H. sapiens memiliki banyak ruang untuk melakukan diversifikasi dan lebih banyak akses satu sama lain sehingga memungkinkan mereka memiliki variasi gen lebih banyak. Marean menegaskan, semua ini masih bersifat teoritis dan masih banyak yang perlu diungkap, seperti populasi mana saja yang berkembang menjadi manusia modern, dan apakah bahasa berperan dalam perkembangan kognitif manusia modern?
Dia berharap penelitian di masa depan bisa mengungkap lebih banyak pertanyaan-pertanyaan yang belum terjawab. “Studi tentang evolusi manusia adalah tentang bagaimana kita ada,” katanya. (*)